Senin, 18/11/2024 - 01:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Luhut: Orang Bilang Jokowi Itu Dungu dan Bodoh, Itu juga Hak Demokrasi

BANDA ACEH – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya duduk satu meja dengan kritikus sekaligus pengamat politik Rocky Gerung yang kerap melontarkan sindiran keras buat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). 

Perempuan keduanya ditayangkan secara langsung Podcast Rocky Gerung beberapa hari lalu. Dalam pertemuan itu keduanya membahas banyak hal, termasuk menyinggung wacana Jokowi tiga periode yang sempat bikin gempar beberapa waktu lalu. 

Menurut Luhut, wacana Jokowi tiga periode dicetus masyarakat pendukung Jokowi, merek hanya ingin eks Gubernur DKI Jakarta itu memimpin negara ini satu periode lagi, tentu ini tidak terlepas dari kinerja Jokowi selama dua periode memimpin negara ini. Menurut Luhut ini adalah hak demokrasi yang tidak bisa dilarang pemerintah. 

Dia kemudian mencontohkan kelompok masyarakat yang selalu menyerang Jokowi dengan pernyataan yang cenderung kasar, menurut Luhut itu juga hak demokrasi yang tak bisa dilarang pemerintah.  

“Tapi saya kira kan itu orang nanya beliau. Mas, kenapa pengikut banyak masih ada yang usulin bapak 3 periode? Jawabannya beliau itu kan hak demokrasi mereka. Persis betul jawabannya, orang bilang Jokowi itu dungu, bodoh, itu kan juga hak demokrasi,” tutur Luhut dikutip Kamis (22/9/2022).

Menurut Rocky, Presiden harus memberikan edukasi, tidak boleh menuntut 3 periode. Karena konstitusi di Indonesia dengan tegas menyatakan cukup 2 periode.

Luhut  menepis pernyataan itu. Kata dia, Presiden memang mendorong adanya indikasi 3 periode. Menurut Luhut, yang Jokowi benarkan adalah kalau rakyat berdiskusi ingin 3 periode, 4 periode itu hak rakyat.

“Dulu mungkin ramai saya bilang big data, orang melihat, baca betul-betul apa yang saya sebutkan. Saya bilang, big data yang ada itu menggambarkan seperti ini. Bahwa ada keinginan rakyat begini,” lanjut Luhut.

“Saya hanya terus berpikir, founder-founder kita tuh kok bilang tanpa batas. Tapi itu apakah cocok? ya mungkin perlu kita adakan penyesuaian sana-sini. Kita lihat di tempat lain, di mana Seperti di Jerman, di mana. Kan nggak salah juga,” sambungnya.

Luhut kemudian menegaskan dirinya tidak ada niat menjadi Presiden. Hanya saja, Menteri kawakan itu ingin sharing atas pengalaman yang telah banyak dia dapatkan.

“Saya juga tuh nda bodoh-bodoh amat, bisa juga berpikir. Jadi kalau orang terus marah baru dibilang kalau nda sesuai dengan dia nggak boleh dong. Saya kira itu bisa dibicarakan, bisa diomongin, biarlah rakyat itu atau para politisi kita dengan jernih melihat mana sih yang terbaik dengan kondisi sekarang ini,” tandasnya.


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi