Sabtu, 16/11/2024 - 14:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Luhut Tak Sudi RI Terus Ekspor via Singapura, Buka Jalur Baru ke China

BANDA ACEH – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan tak ingin Indonesia terus-menerus ekspor melalui Singapura.Luhut menegaskan sudah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi untuk membuat jalur perdagangan baru. Ini sekaligus rangkaian dari hasil Pertemuan ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI-RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada pekan lalu.

“Kita jangan jadi feeder ke Singapura. Kita harus bisa ekspor (langsung) dari Indonesia,” tegas Luhut dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Minggu (21/4).

“Nah, kita cari partner. Pelabuhan Ningbo (di Zhejiang, China) salah satu partner yang kita akan mainkan. Sehingga nanti di (Pelabuhan) Kuala Tanjung (Sumatra Utara) itu bisa langsung ekspor dan mengirim kontainer ke luar negeri, tidak perlu menjadi feeder dari Singapura,” jelasnya.

Luhut menegaskan jalur ekspor dari Pelabuhan Kuala Tanjung ke Pelabuhan Ningbo harus digarap. Menurutnya, ini penting untuk menunjukkan kemandirian Indonesia di masa mendatang.

Selain rencana pembuatan jalur perdagangan baru, Luhut menagih janji investasi China di Kalimantan Utara (Kaltara). Negeri Tirai Bambu itu direncanakan menanamkan modal di Kaltara terkait proyek petrokimia.

“Mereka (China) malah bilang, ‘Kalau kita ajak lagi negara ketiga mau gak?’. Saya bilang, menarik sekali. Karena saya pernah bicara dengan Mohammed bin Salman (MBS), waktu ketemu beliau di Saudi dan beliau bilang pengin masuk (ke Kaltara),” tuturnya.

“Wang Yi bilang, kalau Saudi mau, Abu Dhabi (Uni Emirat Arab/UEA) mau, kenapa tidak? Jadi, saya segera akan approach teman-teman di Abu Dhabi dan Riyadh untuk masuk ke sini (Kaltara),” imbuh Luhut.

Ia menegaskan Arab Saudi dan UEA bisa ikut menanamkan modalnya dengan China melalui Indonesia Investment Authority (INA). Terlebih, proyek di Kaltara itu diklaim Luhut sangat besar.

Oleh karena itu, Luhut menekankan konsorsium ini akan menunjukkan kekuatan baru dari negara berkembang.


Reaksi & Komentar

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَن جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ البقرة [275] Listen
Those who consume interest cannot stand [on the Day of Resurrection] except as one stands who is being beaten by Satan into insanity. That is because they say, "Trade is [just] like interest." But Allah has permitted trade and has forbidden interest. So whoever has received an admonition from his Lord and desists may have what is past, and his affair rests with Allah. But whoever returns to [dealing in interest or usury] - those are the companions of the Fire; they will abide eternally therein. Al-Baqarah ( The Cow ) [275] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi