Jumat, 15/11/2024 - 14:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Mahasiswa Terus Bergerak Melalui Mimbar Kampus Menuju Musyawarah Rakyat

BANDA ACEH -Suara-suara kegelisahan rakyat terus disampaikan oleh elemen mahasiswa bersama akademisi, perwakilan buruh, profesional 98 dan petani yang tergabung dalam Komite Rakyat Lawan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KRL-KKN).

Setelah sempat menggelar demonstrasi di Jakarta beberapa pekan lalu selama dua hari, KRL-KKN pada Rabu kemarin (1/6) menggelar aksi Mimbar Kampus Menuju Musyawarah Rakyat di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Sekitar 350 gabungan elemen masyarakat berkumpul selama empat jam untuk menyampaikan aspirasi dari para petani, korban tambang, akademisi, dan sejumlah elemen mahasiswa.

Mimbar kampus ini dihadiri sejumlah akademisi diantaranya Ubedilah Badrun dan Anthony Budiawan.

Didi dari Forum Masyarakat Marunda menyampaikan dalam aspirasinya terkait kerusakan pernapasan masyarakat Marunda akibat ulah pengelola tambang batubara yang debu batu baranya menyelimuti masyarakat Marunda.

“Tidak sedikit warga Marunda yang terkena infeksi saluran pernapasan akut, ini semua ulah oligarki,” ujar Didi dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Kamis (2/6).

Selain itu, Ade Toha yang mewakili Forum Masyarakat Petani Cilangkap Maja, Lebak, Banten, menyampaikan harapan besarnya dari mimbar kampus menuju musyawarah rakyat ini.

“Melalui mimbar kampus ini, aspirasi penderitaan kami didengar oleh orang-orang kampus, mudah mudahan pada waktunya musyawarah rakyat terjadi,” ucapnya.

Secara bergantian elemen mahasiswa dari Front Millenial Jabodetabek (FMJ), HMI MPO, Karat, Komando, perwakilan kampus dari UNJ, UPN, Unpam, Mustopo, UMJ,  Atmajaya, IISIP, UIN, UIC menyampaikan pandanganya.

Secara umum, elemen mahasiswa ini menyampaikan keprihatinanya dengan kondisi saat ini, baik dari sisi ekonomi, hukum, hingga politik.

Elemen rakyat lainya seperti emak-emak Melati Indonesia, Majelis Penderitaan Rakyat (MPR), Komunitas Masyarakat Jakarta Utara (KOMJU) juga turut menyampaikan aspirasinya.

Pada bagian akhir mimbar kampus, seluruh peserta merangsek bergerak ke Jalan Pemuda, Rawamangun, dan berorasi di jalan untuk mengingatkan kepada publik bahwa Indonesia dalam masalah besar.

Dalam pernyataan sikapnya yang dibacakan oleh Thoriq dari Front Millenial Jabodetabek (FMJ), disampaikan soal merajalelanya KKN di Istana dan DPR.

Kedua lembaga itu dinilai sudah tidak memiliki legitimasi.

“Karena KKN merajalela terjadi dimana-mana, baik di DPR maupun Istana dan jalanya negara dikendalikan oligarki maka DPR dan Istana sudah tidak lagi memiliki legitimasi,” katanya.

“Oleh karenanya layak membubarkan diri atau jika tidak membubarkan diri rakyat berhak membubarkan DPR dan orang – orang yang ada di Istana demi kepentingan kebaikan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia” pungkas Thoriq. 


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi