Selasa, 19/11/2024 - 00:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Mahasiswi Unhas Makassar Ungkap Pelecehan Seksual, Dosen Hanya Diskors 2 Semester New

BANDA ACEH – Seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, menjadi korban pelecehan seksual oleh dosen berinisial FS. Kejadian itu terjadi pada 25 September 2024, saat korban bernama Indah (nama samaran), yang merupakan mahasiswi angkatan 2021, menjalani bimbingan skripsi di ruang kerja FS.  

Indah menuturkan awalnya bimbingan berjalan seperti biasa. Namun, ketika ia hendak pamit pulang, FS malah menahannya. 

“Saya merasa sudah sore, jadi ingin pulang, tapi dia memaksa saya tetap di ruangan,” ujar Indah di Makassar dari keterangan yang didapatkan ERA, Senin (18/11/2024).  

Dalam situasi itu, FS mulai melakukan tindakan cabul.

“Dia sempat pegang tangan saya, tapi saya memberontak. Lalu dia mencoba memeluk dan saya menolak keras,” ungkap Indah.  

Korban terus berusaha melawan hingga akhirnya dilepaskan. Namun, pengalaman tersebut meninggalkan trauma mendalam dan membuatnya sulit beraktivitas di kampus selama hampir dua bulan.  

Atas kejadian itu, Indah melapor ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unhas. 

Meski demikian, ia mengaku kecewa dengan proses penanganan kasusnya. 

“Saya merasa disudutkan dalam pemanggilan kedua. Bahkan ada yang bilang saya halusinasi,” katanya.  

Baru setelah pemanggilan ketiga, Satgas PPKS Unhas mendapatkan bukti berupa rekaman CCTV di Fakultas Ilmu Budaya yang mendukung kronologi yang disampaikan Indah. 

“Semua yang saya ceritakan sesuai dengan rekaman CCTV,” jelasnya.  

Namun, menurut Indah, keterangan FS berbeda dari fakta yang terlihat dalam rekaman.

Dekan FIB Unhas Prof. Akin Duli membenarkan bahwa FS telah diberi sanksi berupa skorsing dua semester. 

“Sudah selesai, dia di-skorsing dua semester,” ujarnya singkat.  

Indah menilai sanksi itu terlalu ringan dan tidak sebanding dengan dampak yang dialaminya. 

“Trauma saya semakin parah. Apakah hanya ini yang bisa dilakukan? Bagaimana dengan masa depan saya?” tuturnya dengan kesal.  

Ia berharap kasus ini menjadi pelajaran agar tidak ada lagi korban pelecehan serupa di lingkungan kampus. 


Reaksi & Komentar

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلِأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ البقرة [150] Listen
And from wherever you go out [for prayer], turn your face toward al-Masjid al-Haram. And wherever you [believers] may be, turn your faces toward it in order that the people will not have any argument against you, except for those of them who commit wrong; so fear them not but fear Me. And [it is] so I may complete My favor upon you and that you may be guided. Al-Baqarah ( The Cow ) [150] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi