Minggu, 17/11/2024 - 12:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OPINI
OPINI

Makan Bergizi Gratis, Growth Driver Ekonomi Kebangsaan?

APA yang belum terjadi tapi sudah dirubah? Ya, “program makan siang gratis” berubah menjadi “makan bergizi gratis”. Presiden terpilih periode 2024–2029 Prabowo Subianto Sang Penggagas program baru menyadari siswa sekolah SD yang merupakan target program masuk sekolah pagi dan pulang siang, sehingga menunggu makan siang itu terlalu lama , kata “ makan pagi” nya yang harus dirubah.

Pelaksanaan program yang akan berjalan tahun 2029 akan disesuaikan dengan tipologi daerah. Maksudnya Jenis makanan yang akan diberikan berbeda bagi anak yang tinggal di kawasan pesisir dengan pegunungan dan pulau. Misalnya Maluku Barat Daya, yakni Pulau Moa masyarakatnya banyak produksi susu kerbau, bisa diberi bahan pangan bergizi seperti ikan dan telur.

Program ini menurut bisa meningkatkan gizi anak Indonesia sekitar 25 persen dan sangat menentukan masa depan bangsa. Indonesia bisa menjadi negara ke-7 yang memberikan program makan bergizi dari 6 negara lain yang sudah mulai mempersiapkan program makan siang gratis. Total di dunia ada 76 negara yang sudah konsisten dengan program ini.

Program makan bergizi gratis juga akan memberikan manfaat kepada perekonomian daerah terutama petani dan peternak yang hasil produksinya dibeli untuk pelaksanaan program tersebut. Artinya, menurut Prabowo program ini akan menjadi growth driver atau pendorong pertumbuhan ekonomi kebangsaan.

Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hashim Djojohadikusumo, menyebut program ini akan memakan dana Rp 450 triliun setiap tahun, namun ia sekaligus memastikan dana tidak akan diambil dari anggaran program bantuan sosial (bansos) melainkan anggaran baru.

Demikian juga Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko akan ada penghematan anggaran hingga separuh, karena program ini ditekankan sesuai tipologi daerah yaitu ditekankan pada sumber pangan sesuai panen di tiap wilayah.

Sat Setnya Pemerintah Untuk Urusan Satu Ini

Kalau sekadar peralihan istilah atau biasa disebut eufimisme pemerintah kita sudah lihat, sebut saja program BPJS atau yang terbaru Tapera juga menggunakan istilah gotong royong untuk memotong gaji rakyatnya. Atau blendid fund untuk dana investasi proyek hasil pertemuan tingkat internasional WWF dan lainnya. Namun untuk studi banding tidak main-main, meski kesannya serius ini pun tak lebih dari proyek menghabiskan anggaran negara sebelum di susun anggaran APBN yang baru.

Pemerintah sebagaimana dijelaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan mempelajari program makan siang gratis dari Jepang. Airlangga mengatakan Jepang sudah berpengalaman menerapkan program tersebut sejak akhir Perang Dunia II, artinya sudah sekitar 70 tahun menerapkan program makan siang gratis. Pemerintah juga akan ke cina untuk tujuan yang sama.

Yang perlu kita perhatikan, menu makan siang gratis di Jepang dibuat dan diawasi secara ketat baik itu jenis makanan, kandungan gizi hingga kalori yang disesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai usianya. Awalnya, program tersebut diperuntukkan bagi siswa-siswi yang kurang mampu namun pada akhirnya Pemerintah Jepang mengeluarkan undang-undang tahun 1954 yang mewajibkan siswa sekolah dasar dan menengah mendapatkan makan siang gratis di sekolah.

Jepang menggunakan politik tertutup pasca jatuhnya bom Nagasaki dan Hiroshima, kaisar memutuskan Jepang recovery mandiri tanpa melibatkan negara asing samasekali, memang berat, namun Jepang berhasil dan menjadi negara mandiri yang kuat perekonomiannya. Tentu Indonesia tidak bisa serta merta meniru begitu saja program makan siang ini dari Jepang.

Secara  banyaknya kekayaan alam, Indonesia jelas lebih unggul. Masalahnya Indonesia kedaulatannya sudah tergadai oleh negara kapitalis yang hari ini sekaligus menjadi pemimpin dunia. Amerika dan negara Eropa lainnya, bahkan Cina. Secara kasat mata mampu mempermainkan nasib satu bangsa dari mulai urusan pasar, ekonomi, pendidikan hingga hukum yang harusnya dilegalkan di negeri ini. Maka studi banding ini tak lebih dari sekadar pemborosan anggaran .

1 2

Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi