Jumat, 15/11/2024 - 11:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Marwan Ajak Mahasiswa USK Bijak Bermedsos untuk Cegah Intoleransi

BANDA ACEH – Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Profesor Marwan, mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk bijak dalam bermedia sosial sebagai upaya untuk mencegah sikap intoleransi beragama.

Pernyataan tersebut disampaikan Rektor saat menjadi narasumber pada Workshop Moderasi Beragama yang diinisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Rabu (21/9/2022).

Marwan mengatakan, salah satu karakteristik generasi milenial adalah dekat dengan teknologi informasi atau digitalisasi. Kemudahan mereka mengakses informasi misalnya melalui gadget bisa berdampak negatif jika tidak dilakukan secara bijak.

Oleh sebab itu, ia mengingatkan mahasiswa untuk bijak dalam mencerna informasi. Tidak tergesa-gesa menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Apalagi informasi hoax tersebut dapat memicu lahirnya sikap intoleransi beragama di masyarakat.

“Jangan sampai kita menjadi bagian penyebar hoax. Cermatlah memisahkan mana informasi yang benar dan tidak. Mari kita jaga sikap ini, jangan sampai kerukunan bergama kita terganggu karena pengaruh informasi yang negatif,” ungkap Marwan.

Dalam kesempatan itu, Diresskrimsus Polda Aceh, Kombes Polisi Sony Sanjaya, menjelaskan bahwa berkembangnya era digital merupakan sebuah kerawanan ketika orang di dalamnya belum siap. Apalagi orang tersebut memiliki pengaruh atau pengikut yang banyak.

Dirinya mencontohkan kasus hoax yang pernah ditangani Polda Aceh terhadap seorang tokoh masyarakat. Ketika ditanya dari mana sumber informasi hoax tersebut ternyata berasal dari media abal-abal. Ironisnya, informasi hoax tersebut diterima para pengikutnya akibat tidak mampu menyaring kebenaran berita tersebut dengan baik.

“Makanya sekarang sering kita dengar, saring sebelum sharing. Nah bagaimana kemampuan kita menyaring? Itu adalah jati diri kita. Itu adalah kemampuan kita,” kata perwira berpangkat melati tiga ini.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Profesor Faisal Abdullah, menyampaikan pemahaman moderasi beragama itu sangat penting. Mengingat betapa bahayanya Indonesia jika dibiarkan kehidupan bermasyarakatnya tidak disentuh pemahaman untuk membangun persatuan dan kesatuan.

Apalagi, kata dia, dengan perkembangan teknlogi informasi yang begitu cepat.Untuk itulah, dirinya menilai perlu adanya upaya untuk melindungi generasi muda dari informasi yang tidak jelas dan mengancam keutuhan bangsa.

“Karena itulah Kemenpora menganggap penting. Selalu membuka ruang untuk dialog, untuk memberi infomasi yang baik, agar toleransi bergama bisa berjalan dengan baik sesuai dengan yang kita inginkan,” ujar Faisal Abdullah.

Selain di Aceh, workshop yang sama sudah dilaksanakan pada empat daerah lainnya yaitu Kota Solo, Lampung, Makasar, dan Kalimantan Timur. Dalam kegiatan ini turut dilakukan penandatanganan ikrar pemuda lintas agama dan suku bangsa.[]


Reaksi & Komentar

وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ البقرة [250] Listen
And when they went forth to [face] Goliath and his soldiers, they said, "Our Lord, pour upon us patience and plant firmly our feet and give us victory over the disbelieving people." Al-Baqarah ( The Cow ) [250] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi