Masinton Pasaribu Kena Tegur Gegara Singgung Pernyataan Hasto Tutup Koalisi PDIP-Demokrat

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu dapat teguran karena memberi pernyataan berbeda atas sikap partai yang menutup koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan usai pernyataan tersebut dilontarkan Masinton, Badan Kehormatan Partai PDIP langsung bergerak memberikan teguran. Dia mengatakan ini bukan teguran pertama bagi kadernya itu.

ADVERTISEMENTS

“Saya sudah koordinasi dengan badan kehormatan dan sebelumnya pak masinton sudah mendapat teguran lisan dan sekarang akan diberikan teguran lagi sesuai dengan AD/ART partai,” kata Hasto kepada wartawan di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu, 25 Juni.

ADVERTISEMENTS

Hasto mengingatkan, setiap kader partai berlambang banteng moncong putih itu, harus bicara sesuai ruang lingkupnya dan sesuai dengan sikap partai.

ADVERTISEMENTS

Hasto kembali menegaskan partainya sulit berkerja sama dengan PKS dan Demokrat. Keputusan ini diambil karena melihat kondisi dua partai tersebut.

ADVERTISEMENTS

“Kami menghormati posisi PKS yang berada di luar pemerintahan. Tetapi untuk bekerja sama dengan PKS, ditinjau dari aspek ideologi, aspek historis ada hal yang memang berbeda,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS

“Sedangkan kalau dengan Demokrat kan bukan hanya berkaitan dengan aspek-aspek historis, itu kita bisa lakukan proses rasionalisasi masa lalu dengan melihat kepentingan masa depan,” imbuh Hasto.

ADVERTISEMENTS

Masinton menyatakan pernyataan Hasto yang menyebut PDIP menutup koalisi dengan PKS-Demokrat adalah pendapat pribadi.

“Yang disampaikan Pak Sekjen secara pribadi, tentu beliau menyampaikan itu fenomena di akar rumput,” ungkapnya di DPR RI, Senayan, Jumat, 24 Juni.

Masinton menyebutkan kriteria partai yang bisa berkoalisi dengan partainya adalah mereka yang mengedepankan aspek kebangsaan dan tidak menggunakan isu-isu sektarian dan primordialisme.

Exit mobile version