Sabtu, 16/11/2024 - 14:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Megawati Tak Hadiri Nikahan Adik Jokowi, Hensat: Bisa Diartikan Tidak Setuju Kolusi-Nepotisme Tercipta

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Ketidakhadiran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pernikahan adik Presiden Joko Widodo, Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstusi (MK) Anwar Usman terus menuai pro kontra di publik.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio bahkan menyebut ketidakhadiran Megawati Soekarnoputri memiliki makna mendalam.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Megawati, kata pria yang akrab disapa Hensat itu, tidak ingin politik di tanah air dihiasi dengan praktik kolusi dan nepotisme. Ini lantaran perkawinan itu melibatkan dua lembaga tinggi negara, di mana MK berwenang dalam memutuskan gugatan UU buatan pemerintah dan DPR yang diajukan masyarakat.

Berita Lainnya:
Jerit Hati Guru Supriyani Dipaksa Bayar Uang Damai: Kenapa Harus Membayar, Saya Kan Tidak Bersalah
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Ketidakhadiran Bu Mega saat pernikahan adiknya Pak Jokowi dengan Ketua MK bisa diartikan Bu Mega tidak setuju terciptanya potensi kolusi-nepotisme, demikian!” tegasnya lewat akun Twitter pribadinya, Senin (30/5).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Terlepas dari itu, Hensat enggan menganalisa hubungan antara Megawati dan Jokowi. Baginya hubungan tersebut merupakan urusan pribadi keduanya.

Berita Lainnya:
Pimpinan Komisi II DPR Setuju Mafia Tanah Dimiskinkan, Usul Bentuk Satgas Khusus
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Bila tentang baik atau tidak relasi antara Mega dan Jokowi saat ini, biar lah mereka yang bicara, Kan udah gede,” tutupnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Reaksi & Komentar

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ وَاسْمَعُوا ۖ قَالُوا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَأُشْرِبُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ ۚ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُم بِهِ إِيمَانُكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ البقرة [93] Listen
And [recall] when We took your covenant and raised over you the mount, [saying], "Take what We have given you with determination and listen." They said [instead], "We hear and disobey." And their hearts absorbed [the worship of] the calf because of their disbelief. Say, "How wretched is that which your faith enjoins upon you, if you should be believers." Al-Baqarah ( The Cow ) [93] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi