Sabtu, 16/11/2024 - 01:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Melacak Keberadaan Hacker Bjorka Lewat Transaksi Kripto

BANDA ACEH –  Aksi hacker Bjorka dalam beberapa hari ini telah membuat heboh internet Indonesia. Alasannya, sosok ini mengklaim telah membocorkan sejumlah informasi pelanggan IndiHome, KPU, registrasi SIM prabayar, bahkan dokumen rahasia Presiden Joko Widodo.

Tidak hanya itu, ia juga diketahui telah melakukan doxing pada sejumlah tokoh penting atau pejabat di Indonesia. Meski sosoknya belum diketahui, platform investigasi kriminal darkweb, DarkTracer: DarkWeb Criminal Intelligence kini mengungkap salah satu informasi soal sosok Bjorka.

Mengutip informasi dari akun Twitter @darktracer_int, Senin (12/9/2022), DarkTrace mengklaim telah menemukan dompet cryptocurrency yang diduga milik sosok Bjorka.

“Ini merupakan dompet cryptocurrency Bjorka. Ada transaksi yang dilakukan di dompet bitcoin miliknya. Ini bisa bantu melacaknya,” tulis akun tersebut. Cuitan itu juga disertakan dengan bagan sederhana mengenai dompet bitcoin yang diduga milik hacker tersebut, termasuk tautannya.

Dari tautan tersebut, ada informasi mengenai transaksi yang dilakukan oleh pemilik akun, meski tidak dijelaskan lebih lanjut. Bjorka sendiri baru-baru ini mengklaim dirinya bukan hanya satu orang, melainkan Anda dan kita semua.

“Bjorka bukan hanya satu orang, Bjorka adalah Anda dan kita semua. Demi masa depan,” tulis Bjorka seperti dikutip dari saluran Telegram miliknya.

Bjorka menyebutkan, aksi peretasan yang dilakukannya sebagai bentuk dedikasi untuk kawannya yang berkebangsaan Indonesia di Warsawa, Polandia.

Ia menceritakan memiliki seorang teman asal Indonesia di Warsawa yang pernah menceritakan tentang betapa kacaunya Indonesia. Untuk itu, Bjorka menyebut melakukan aksi ini untuknya.

“Ya, jangan repot-repot melacak dia dari kementerian luar negeri karena Anda tidak akan menemukan apa pun. Dia tidak lagi diakui sebagai WNI karena kebijakan tahun 1965,” tulis hacker tersebut.

Menurutnya, temannya itu adalah kakek tua yang sangat cerdas dan mengurus dirinya sejak lahir.

Sosok Bjorka

“Tahun lalu dia meninggal. Orang tua ini telah merawat saya sejak saya lahir, dan ingin pulang ke Indonesia untuk memberikan sumbangsih terhadap dunia teknologi. Walau dia tahu betapa sedihnya untuk dapat menjadi seseorang seperti BJ Habibie,” sambung sang hacker.

Sayangnya hal tersebut tidak terwujud hingga akhir hayatnya tahun lalu. “Dia tidak punya waktu untuk melakukannya sampai akhirnya meninggal dengan damai,” ujar Bjorka.

“Tampaknya rumit untuk melanjutkan mimpinya dengan cara yang benar, jadi saya lebih suka melakukannya dengan cara ini. Kita memiliki tujuan yang sama, agar negara tempat ia dilahirkan bisa berubah menjadi lebih baik. Senang bertemu kalian,” cuitnya.

Sementara itu, Pengamat Keamanan Siber Alfons Tanujaya menilai Bjorka cukup profesional dalam menjalankan aksinya.

“Kalau melihat banyaknya data yang dibobol dan cara komunikasinya, kelihatannya (Bjorka) cukup profesional,” kata Alfons kepada Tekno Liputan6.com, Senin (12/9/2022).

Ia menambahkan, Bjorka terlihat mempersiapkan dirinya dengan cukup baik.

“Kelihatannya memang dia mempersiapkan dirinya dengan cukup baik. Akun khusus baru dan group yang dibuat hanya untuk aktivitas ini (menyerang pemerintah Indonesia, red),” ucap Alfons.

Ia menyebut sepertinya pemerintah Indonesia tidak akan bisa menangkap Bjorka dalam waktu dekat, mengingat pemerintah tak lebih canggih dari sang hacker.

“Kalau pemerintah Indonesia lebih canggih dari Bjorka mungkin saja dia bisa ditangkap,” Alfons memungkaskan.

BSSN Angkat Bicara

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akhirnya angkat bicara soal ramainya dugaan insiden kebocoran data yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Seperti diketahui, kebocoran data sedang ramai diperbincangkan usai sebuah akun hacker atas nama Bjorka, mengumbar berbagai data dari Indonesia, termasuk data-data diklaim milik lingkungan Kepresidenan.

Melalui siaran persnya, Juru Bicara BSSN Ariandi Putra mengatakan mereka telah melakukan penelusuran terhadap beberapa dugaan insiden kebocoran data yang terjadi. Lebih lanjut, BSSN juga melakukan validasi terhadap data-data yang dipublikasikan.

1 2

Reaksi & Komentar

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَىٰ مِن بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ ۙ أُولَٰئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ البقرة [159] Listen
Indeed, those who conceal what We sent down of clear proofs and guidance after We made it clear for the people in the Scripture - those are cursed by Allah and cursed by those who curse, Al-Baqarah ( The Cow ) [159] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi