Sabtu, 16/11/2024 - 00:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Meli LIDA Bangga Menjadi Anak Petani: Mereka Pekerja Keras

BANDA ACEH – Masih berusia 18 tahun, Meli Nuryani atau yang dikenal dengan Meli Lida, kembali membanggakan orang Sunda, karena mengangkat budaya Jawa Barat dalam single terbarunya berjudul “Cinta Tak Bermata”. Ini merupakan single keduanya, sejak keluar sebagai juara 1 LIDA 2020, berjuang mengalahkan ribuan peserta lainnya.

Banyak perubahan terjadi pada Meli. Dulu ia gadis yang pemalu dan introvert, tapi setelah dua tahun di Jakarta, makan asam garam pengalaman di dunia hiburan, Meli telah menjelma menjadi sosok artis muda yang aktif. Penampilannya pun kini lebih modis. Namun, Meli tak pernah melupakan asal usulnya. Ia bahkan mengedepankan budaya Sunda dalam lagunya.

Meli LIDA (Instagram)

Mengenang ke belakang, perjalanannya cukup penuh perjuangan. Dari anak petani di desa, menaklukan kota Jakarta. “Saya bangga menjadi seorang anak petani, karena mereka (petani) itu adalah pekerja keras. Perjuanganku bisa menjadi seperti ini, itu perjuangan orang tuaku juga,” ungkap Meli membuka pembicaraannya dalam segmen Bintang of The Month Agustus.

Tanpa doa orang tua, tanpa kerja keras orang tuanya, dukungan mereka, Meli yakin ia takkan sampai di panggung LIDA dan bisa seperti sekarang. “Lika likut perjalananku tuh benar-benar perjuangan banget. Aku sempat ikut kompetisi di sebelah kan, tapi gagal. Orang tuaku menyakinkan ku untuk ikut LIDA. Mereka yakin, rezeki ku ada di sini. Kata-kata orang tua memang tidak ada yang salah. Pada akhirnya, memang benar, rezeki ku ada di sini (hiburan),” ucap Meli.

Dukungan orang tua dan selebihnya tuntunan Allah. Kalau dipikir-pikir lagi, padahal waktu audisi banyak juga tantangannya. “Dari naik bus, hujan deras, sepatu basah, baju lepek, celana kotor. Itu masuk sampai juri artis. Alhamdulilah, nggak dikomentari sepatuku basah, celanaku kotor. Karena mungkin fokus pada suaraku. Ini memang benar-benar sudah seperti jalan Allah,” Meli mensyukuri.

Sumber: Tabloidbintang


Reaksi & Komentar

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِن بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ ۖ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَىٰ أَنفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ البقرة [87] Listen
And We did certainly give Moses the Torah and followed up after him with messengers. And We gave Jesus, the son of Mary, clear proofs and supported him with the Pure Spirit. But is it [not] that every time a messenger came to you, [O Children of Israel], with what your souls did not desire, you were arrogant? And a party [of messengers] you denied and another party you killed. Al-Baqarah ( The Cow ) [87] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi