Sabtu, 16/11/2024 - 20:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Mengaku Marah Setelah Istrinya Dilecehkan di Magelang, Apakah Ferdy Sambo Menegakkan ‘Siri’?

BANDA ACEH – Irjen Ferdy Sambo berbicara kepada penyidik dari Timsus di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta. Irjen Dedy Prasetyo membeberkan ke publik. Kadiv Humas Mabes Polri itu mengatakan, kepada penyidik Sambo mengaku memerintahkan pembunuhan terhadap Brigadir J, karena almarhum telah merusak martabat keluarganya. Apakah Sambo menegakkan siri?

Martabat seperti apa yang dimaksud Sambo? Irjen Dedy tak menjelaskan lebih jauh. Menurutnya, motif itu tidak akan dibuka terlalu dalam, karena akan melukai perasaan beberapa pihak. Dia mempersilakan untuk mengikuti hingga ke pengadilan, tempat di mana motif itu akan diungkap terang benderang.

Penuturan Bharada E ke eks pengacaranya, Deolipa, saat di Magelang, Putri Candrawathi, istri Irjen Sambo, sempat menelepon Bharada E. Putri mencari Bripka Ricky sambil menangis. Lalu, Bharada E memberikan ponselnya ke Bripka Ricky. Usai itu, Bripka Ricky bergegas pulang ke rumah di Magelang, menemui Putri. Namun, Deolipa juga mengaku tak mendapatkan penjelasan rinci seperti apa peristiwa di Magelang.

Sambo juga mengaku, dia mendapat pengaduan dari istrinya, kalau telah diperlakukan kurang elok oleh Brigadir J, memicu amarah Sambo, kemudian merencanakan pembunuhan. Hanya saja, rincian perlakuan kurang elok itu juga tak dibeber lebih dalam.

Siri atau Longko, Konsep Harga Diri Masyarakat Sulsel

Isu pelecehan seksual memang telah mewarnai kasus ini sejak pertama kali bergulir. Betulkah Sambo melakukan pembunuhan itu demi menegakkan harga dirinya?

Sambo lahir dan besar di tanah Bugis. Dia lahir di Barru, Sulsel kemudian besar di Kota Makassar. Namun, Sambo berasal dari suku Toraja, Sulsel.

Kultur di Bugis-Makassar, Sulsel, memang dikenal konsep siri’ atau harga diri. Suku Toraja mengenalnya dengan Longko’ yang maknanya hampir sama.

Siri’ yakni rasa malu yang erat kaitannya dengan harga diri. Nilai-nilai dalam Siri’ tersebut senantiasa dipertahankan dalam tatanan kehidupan masyarakat Sulsel. Bahkan warga Sulsel yang berada di luar, juga tetap menjaga.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Siri’ tentu mengarah kepada hal yang positif dan cenderung berdampak dalam kehidupan sosial masyarakat Sulsel. Maka dari itu sejak dulu sampai sekarang nilai-nilai tersebut masih dijaga dan dijunjung tinggi.

Siri’ merupakan benteng pertahanan harga diri, pengimplementasian norma kesusilaan, penegakan hukum serta tetap mengutamakan agama sebagai nilai yang utama guna merefleksikan alam pikiran, perasaan dan kemauan manusia.

Dalam kehidupan sosial atau sistem sosial, siri’ merupakan alat untuk menjaga keseimbangan hubungan antara individu-kelompok di dalam masyarakat hingga berjalan dinamis.

Dalam nilai kepribadian individu, siri’ yang terhubung dengan harga diri tentu merefleksikan jiwa yang senantiasa menjaga harkat dan martabat manusia, yang kemudian menjadi konkret pada akal budi manusia.

Kalau siri dikenal di budaya Bugis-Makassar, maka di Toraja yang merupakan suku Ferdy Sambo, dikenal istilah Longko.

Harga diri pada cara hidup orang Toraja diungkapkan melalui longko. Semua nilai harus dalam keranka Aluk Sola Pemali (ASP). Melakukan sesuatu di luar kerangka ASP adalah sama dengan dosa dan menyebabkan rasa malu, bukan saja secara pribadi, melainkan juga pada seluruh persekutuan dan terutama keluarga besar.

Sebab itu, seseorang akan selalu berusaha untuk tidak berbuat onar tehadap persekutuan keluarga. Karena secara otomatis yang bersangkutan juga akan dipermalukan.

Harga diri adalah nilai yang tertinggi. Sebab itu, seseorang akan selalu berusaha berperliakku yang baik agar jangan dipermalukan atau mempermalukan orang lain.

Longko adalah juga tenggang rasa, atau artinya bersikap sopan dan hormat.

Terkadang, penegakan harga diri membutuhkan pengorbanan jiwa. Masyarakat Sulsel dulu mengenalnya dengan istilah “sigaja seddi lipa”, atau bertarung dengan badik di dalam satu sarung.

Beredar Pesan Diduga dari Keluarga Sambo

Beredar pesan di grup WhatsApp permohonan maaf dari keluarga Irjen Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri sekaligus tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

1 2

Reaksi & Komentar

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ البقرة [28] Listen
How can you disbelieve in Allah when you were lifeless and He brought you to life; then He will cause you to die, then He will bring you [back] to life, and then to Him you will be returned. Al-Baqarah ( The Cow ) [28] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi