Jumat, 15/11/2024 - 14:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Mengenal Sosok Ratu Zaleha, Sosok yang Persatukan Suku Dayak untuk Melawan Belanda

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Mengenal sosok Ratu Zaleha, berkat dirinya Suku Dayak bisa bersatu melawan Belanda.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pada masa penjajahan, wilayah Indonesia yang dikuasai koloni bukan hanya pulau Jawa namun hampir seluruh wilayah, salah satunya Kalimantan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Pada masa itu, simbol emansipasi wanita adalah R.A. Kartini. Namun, lebih dari itu, tak hanya Kartini, terdapat beberapa pahlawan wanita yang juga rela berjuang demi melawan penjajah.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Di Banjar sendiri ada satu sosok asal Banjar yang ditakuti oleh Belanda, yakni Ratu Zaleha.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ia bukanlah bangsawan biasa melainkan perempuan tangguh anak dari Muhammad Seman sekaligus cucu pangeran Antasari.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Wanita yang lahir pada 1880 itu diketahui telah turut serta melawan penjanjah sejak kecil.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Tak heran jika ia mampu memimpin banyak pemberontakan secara fisik dan dianggap sebagai simbol emansipasi wanita dari Banjarmasin.

Berita Lainnya:
Berpura-pura Bangunkan Salat Subuh, Seorang Ustadz di Serang Cabuli Tetangganya Berusia 16 Tahun

Pahlawan yang memiliki nama asli Gusti Zaleha ini sepeninggal sang ayah tetap meneruskan perjuangannya.

Di masa sulit, ia akhirnya memutuskan memeluk agama Islam bersama sahabatnya, Bulan Jihad.

Selama masa penjajahan, ia berhasil menghimpun beberapa suku Dayak untuk melawan Belanda.

Adapun suku yang berhasil dihimpun antara lain: Dayak Dusun, Kenyah, Ngaju, Kayan, Siang, dan Bakumpai.

Meski seorang wanita, tak jarang Ratu Zaleha dan para pasukannya melewati pertempuran secara fisik yang sangat sengit.

Pernikahan Ratu Zaleha

Pada 1900, Ratu Zaleha dipersunting oleh Gusti Muhammad Arsyad. Bersama sang suami, keduanya terus melawan penjajahan Belanda.

Sayangnya, pasukan Gusti Muhammad Arsyad harus tunduk kepada Belanda, dan dalam kekalahan itu ia diasingkan.

Kendati demikian, Ratu Zaleha tak gentar, dan tetap berjuang meski tak bersama sang suami.

Setelah sang suami, Ratu Zaleha pun akhirnya dapat ditaklukan koloni Belanda. Pada 1904, keduanya diasingkan bersama ke Bogor, dan pada 1937 mereka diperbolehkan kembali ke Banjarmasin.

Berita Lainnya:
Ditembak Teman Berburu karena Dikira Ayam Hutan, Pria di Blitar Tewas

Pengasingan Ratu Zaleha dan suami menjadi bukti betapa takutnya Belanda dengan kekuatan pahlawan pasangan suami istri ini.

Saking takutnya, pemberontakan ini disebut kelompok paling bahaya di Kalimantan Selatan dan Tengah pada masanya.

Akhir Perjuangan Ratu Zaleha

Sosok wanita tangguh ini diketahui mengembuskan napas pada 23 September 1953.

Ia dimakamkan di kompleks makam raja-raja Banjar di Banjarmasin.

Beberapa bulan berselang, sahabatnya Bulan Jihad baru keluar dari pengasingan diri selama 49 tahun selama perjuangan.

Mendengar kabar duka sahabat seperjuangannya, tak pelak Bulan Jihad merasakan kesedihan luar biasa.

Sebagai penghormatan atas jasa-jasa Ratu Zaleha, Pemerintah Martapura, Kabupaten Binjai, menyematkan namanya sebagai nama rumah sakit umum daerah.


Reaksi & Komentar

تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ ۚ وَإِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ البقرة [252] Listen
These are the verses of Allah which We recite to you, [O Muhammad], in truth. And indeed, you are from among the messengers. Al-Baqarah ( The Cow ) [252] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi