Jumat, 15/11/2024 - 13:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menhan Prabowo Ingin Industri Pertahanan Dalam Negeri Buat Kapal Destroyer, Bisa Belajar dari Inggris, Jerman, atau Prancis

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pernah menyampaikan keinginan agar industri pertahanan dalam negeri mampu membangun kapal destroyer.Untuk mewujudkan keinginan tersebut, pemerhati isu-isu militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyampaikan bahwa Indonesia harus banyak belajar. Sebab, tidak mudah membuat kapal perusak.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Sebagai pejabat yang sudah dinyatakan menjadi presiden terpilih, Fahmi mengakui bahwa Prabowo sudah menunjukkan komitmennya terus memperkuat TNI. Termasuk di antaranya TNI AL. Namun demikian, untuk membangun dan membuat kapal destroyer, butuh kerja keras. Opsi paling memungkinkan adalah belajar dari negara yang sudah terbukti andal melahirkan kapal destroyer.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

”Sekarang ini kan kita sedang ingin mendapatkan manfaat yang lebih dari belanja alutsista,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Keterangan itu disampaikan oleh Fahmi saat berbincang dengan Jawa Pos pada Minggu (1/9). Dalam berbagai pengadaan alutsista (alat utama sistem persenjataan), pemerintah melalui Kementerian Pertahanan berusaha memaksimalkan Transfer of Technology (ToT). ”Artinya tetap akan belanja dulu dari luar, tapi dengan penguatan skema offset, Transfer of Technology, dan produksi bersama,” terang dia. Cara itu sudah berjalan dalam beberapa pengadaan. 

Berita Lainnya:
Cara Cek Pengumuman Kelulusan PPG Piloting Tahap 2 2024 bagi Guru Tertentu
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Misalnya pengadaan kapal selam dengan Korea Selatan. Berkat kerja sama yang baik, kini PT PAL Indonesia sudah mampu membangun kapal selam di galangan mereka sendiri. ”Konsep yang sudah berjalan selama ini tinggal diperkuat. Supaya lebih bermanfaat lagi pada target kemandirian alutsista dalam negeri,” terang dia.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Lantas dari mana Indonesia harus belajar membangun dan membuat kapal destroyer sendiri?

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Fahmi menyampaikan bahwa dengan konstelasi Politik saat ini, pilihan yang paling logis adalah bekerja sama dengan negara-negara NATO. ”Artinya ada Inggris, Prancis, Jerman. Kira-kira begitu,” kata dia. Keinginan Menhan Prabowo agar industri pertahanan dalam negeri bisa membangun kapal destroyer sendiri diungkapkan saat dia berkunjung ke galangan PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur pada 23 Januari 2024 lalu. 

Berita Lainnya:
Mendes Yandri Ungkap 4 Arahan Prabowo soal Desa Tertinggal

Saat itu, Prabowo menyinggung program modernisasi puluhan kapal perang TNI AL yang tengah dilakukan oleh pemerintah.

”Kemungkinan sesudah modernisasi ini, kita harus bikin (kapal) destroyer. Kita harus bikin lebih banyak kapal serang ringan yang modern, kecepatan tinggi dengan senjata ampuh, tetapi low radar. Sehingga bisa bergerak tanpa terdeteksi, stealth kalau bisa,” beber mantan panglima Kostrad itu seperti tertulis dalam siaran pers.


Reaksi & Komentar

وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا ۗ كَذَٰلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ ۖ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ البقرة [167] Listen
Those who followed will say, "If only we had another turn [at worldly life] so we could disassociate ourselves from them as they have disassociated themselves from us." Thus will Allah show them their deeds as regrets upon them. And they are never to emerge from the Fire. Al-Baqarah ( The Cow ) [167] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi