Sabtu, 16/11/2024 - 04:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menhan Prabowo Ingin Industri Pertahanan Dalam Negeri Buat Kapal Destroyer, Bisa Belajar dari Inggris, Jerman, atau Prancis

BANDA ACEH – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pernah menyampaikan keinginan agar industri pertahanan dalam negeri mampu membangun kapal destroyer.Untuk mewujudkan keinginan tersebut, pemerhati isu-isu militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyampaikan bahwa Indonesia harus banyak belajar. Sebab, tidak mudah membuat kapal perusak.

Sebagai pejabat yang sudah dinyatakan menjadi presiden terpilih, Fahmi mengakui bahwa Prabowo sudah menunjukkan komitmennya terus memperkuat TNI. Termasuk di antaranya TNI AL. Namun demikian, untuk membangun dan membuat kapal destroyer, butuh kerja keras. Opsi paling memungkinkan adalah belajar dari negara yang sudah terbukti andal melahirkan kapal destroyer.

”Sekarang ini kan kita sedang ingin mendapatkan manfaat yang lebih dari belanja alutsista,” kata dia.

Keterangan itu disampaikan oleh Fahmi saat berbincang dengan Jawa Pos pada Minggu (1/9). Dalam berbagai pengadaan alutsista (alat utama sistem persenjataan), pemerintah melalui Kementerian Pertahanan berusaha memaksimalkan Transfer of Technology (ToT). ”Artinya tetap akan belanja dulu dari luar, tapi dengan penguatan skema offset, Transfer of Technology, dan produksi bersama,” terang dia. Cara itu sudah berjalan dalam beberapa pengadaan. 

Misalnya pengadaan kapal selam dengan Korea Selatan. Berkat kerja sama yang baik, kini PT PAL Indonesia sudah mampu membangun kapal selam di galangan mereka sendiri. ”Konsep yang sudah berjalan selama ini tinggal diperkuat. Supaya lebih bermanfaat lagi pada target kemandirian alutsista dalam negeri,” terang dia.

Lantas dari mana Indonesia harus belajar membangun dan membuat kapal destroyer sendiri?

Fahmi menyampaikan bahwa dengan konstelasi Politik saat ini, pilihan yang paling logis adalah bekerja sama dengan negara-negara NATO. ”Artinya ada Inggris, Prancis, Jerman. Kira-kira begitu,” kata dia. Keinginan Menhan Prabowo agar industri pertahanan dalam negeri bisa membangun kapal destroyer sendiri diungkapkan saat dia berkunjung ke galangan PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur pada 23 Januari 2024 lalu. 

Saat itu, Prabowo menyinggung program modernisasi puluhan kapal perang TNI AL yang tengah dilakukan oleh pemerintah.

”Kemungkinan sesudah modernisasi ini, kita harus bikin (kapal) destroyer. Kita harus bikin lebih banyak kapal serang ringan yang modern, kecepatan tinggi dengan senjata ampuh, tetapi low radar. Sehingga bisa bergerak tanpa terdeteksi, stealth kalau bisa,” beber mantan panglima Kostrad itu seperti tertulis dalam siaran pers.


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi