Menkes: RI Masuk Gelombang 3 Kasus COVID-19, Segera Vaksin dan Booster

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Pemicu kasus COVID-19 meningkat akibat ada subvarian baru.

Budi menyebut, saat ini ada tiga subvarian baru. Salah satu varian yang mendominasi di Indonesia, yakni varian BQ1.

ADVERTISEMENTS

“Jadi memang sekarang kasusnya naik disebabkan varian baru. Varian baru ada tiga, BA2.75, XBB dan BQ1. Yang banyak di Indonesia adalah BQ1, banyak di Eropa dan Amerika dan XBB ada di Singapura,” kata Budi kepada wartawan di Surabaya, Rabu (9/11).

ADVERTISEMENTS

Budi mengatakan, subvarian baru itu penularannya sangat cepat. Hal itu yang mengakibatkan ada lonjakan kasus.

ADVERTISEMENTS

“Orang sudah divaksin, sudah kena, cepat juga tertular. Dan masuk RS (rumah sakitnya) juga sedikit di atas BA2.75 bulan Agustus kemarin,” ujarnya.i

ADVERTISEMENTS

Kasus COVID-19 Akan Terus Meningkat

ADVERTISEMENTS

Budi menjelaskan, pasien COVID-19 yang dirawat mencapai 24.000 orang sejak bulan Oktober 2022. Sementara pasien bergejala ringan dan berat ada 10.000 pasien dan yang meninggal 1.300 orang.

ADVERTISEMENTS

Itu untuk yang berat saya kaget, 40 persen belum vaksin atau 70 persen belum booster. Yang meninggal dari 1.300 itu 50 persen belum vaksin dan 80 persen belum booster,” jelas Budi.

Lebih lanjut, menurut Budi, kasus COVID-19 di Indonesia akan terus meningkat. Dia menilai saat ini sudah masuk gelombang ketiga lonjakan COVID-19. Dia menyebut, kasus terbanyak subvarian baru ini ada di kota besar.

“Kasus paling banyak ditemukan di Bali, Surabaya, Jakarta. Gelombang sudah mulai naik sekarang. Jadi dijaga dari sekarang,” katanya.

Sarjana Fisika Nuklir ITB  ini mengimbau kepada masyarakat yang belum melakukan booster untuk segera vaksin.

“Yang belum vaksin cepat vaksin. Kalau punya orang tua belum vaksin, paksa vaksin, belum booster, paksa dibooster,” imbau Budi.

“Karena vaksinasi dan booster itu sangat mengurangi risiko masuk RS dan wafat. Dia akan tertular, tidak apa-apa tertular, tapi kalau dia divaksinasi, dia itu ringan. Jadi tolong cepat-cepat vaksinasi, dan yang sudah tapi belum booster, cepat di-booster,” lanjut Budi.

Budi juga mengimbau masyarakat tetap memperketat protokol kesehatan.

“Jadi saran saya, tetap pakai masker. Karena kasusnya lagi naik cepat sekarang. Dan yang belum divaksin, harus segera booster,” tutup dia.

Exit mobile version