Menteri era SBY: Sri Lanka Hancur Gara-gara Utang 729 T, Jangan Lagi Bercanda Soal “Simpanan Masih 11 Ribu T”

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Utang Indonesia yang menumpuk hingga Rp 7 ribu triliun tidak boleh lagi dianggap remeh. Apalagi, teranyar sudah ada contoh nyata sebuah negara bangkrut gara-gara terlilit utang.

Negara itu adalah Sri Lanka. Negara yang bertetanggaan dengan India itu dihadapkan pada masalah gagal bayar utang luar negeri sebesar 51 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 729 triliun (asumsi kurs Rp 14.300).

ADVERTISEMENTS

Kementerian Keuangan Sri Lanka bahkan telah menyatakan bahwa negara tersebut gagal dalam membayar semua utang luar negeri, termasuk pinjaman dari pemerintah asing serta dana talangan IMF.

ADVERTISEMENTS

Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden keenam RI, Susillo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo mengingatkan agar Presiden Joko Widodo tidak menganggap tumpukan utang negara yang jumlahnya 10 kali lipat utang Sri Lanka itu sebagai hal yang remeh temeh.

ADVERTISEMENTS

“Utang pemerintah sudah mencapai Rp 7.000 triliun. Sri Lanka saja hancur hanya karena Rp 729 triliun, jangan bercanda soal “Simpanan masih ada 11.000 T” lagi. Tidak Lucu. Hoax?” ujarnya kepada redaksi, Jumat (15/4).

ADVERTISEMENTS

Pernyataan itu mengacu pada ucapan Presiden Joko Widodo bahwa ada aset warga negara Indonesia hingga total Rp 11 ribu triliun yang sudah dikantonginya.

ADVERTISEMENTS

Roy Suryo turut mengingatkan kepada para mahasiswa untuk tidak sekadar karnaval baris berbaris saat beraksi. Sebab perjuangan mahasiswa masih panjang. Apalagi, kini kehidupan rakyat semakin menderita lantaran adanya potensi kenaikan tarif listrik, Pertalite, Solar, dan LPG 3 kg.

ADVERTISEMENTS

“Selain hal-hal dasar tersebut, yang (pasti) akan naik, pajak-pajak semua naik. Masalah minyak goreng juga belum beres-beres,” tutupnya. 

Exit mobile version