Minggu, 17/11/2024 - 03:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALNASIONALPALESTINA

Menteri Negara Teroris Israel Serukan Genosida, Sebut Pihaknya Mungkin Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza

BANDA ACEH – Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu menyebut pihaknya mungkin akan menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza. Komentar kontroversial Eliyahu itu pun segera dikecam berbagai pihak.

Hal tersebut disampaikan Eliyahu ketika diwawancara Radio Kol Berama, Sabtu (4/11/2023). Anggota partai ekstrem kanan Israel, Otzma Yehudit itu menyebut menjatuhkan bom nuklir di Gaza adalah “salah satu kemungkinan.”

Eliyahu pun menolak keras pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia menuduh warga biasa Palestina sebagai “Nazi” dan menyebut bahwa “tidak ada sesuatu seperti warga sipil tak bersalah di Gaza.”

Selain itu, Eliyahu mendukung Israel untuk merebut Jalur Gaza dan membuat permukiman di sana. Politikus Israel itu mengaku tidak mau tahu mengenai nasib warga Palestina jika diusir dari Gaza.

“Mereka bisa pergi ke Irlandia atau ke gurun, monster-monster di Gaza harus mencari solusi sendiri,” kata Eliyahu dikutip Times of Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengklarifikasi bahwa komentar Eliyahu tidak mencerminkan pemerintahan Israel. Eliyahu sendiri tidak termasuk menteri yang bergabung dalam kabinet perang Israel.

“Kata-kata Amichai Eliyahu sudah keluar dari realitas,” kata Netanyahu dikutip Al Jazeera, Minggu (5/11).

Israel sendiri terus menggempur Jalur Gaza usai serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Hingga Sabtu (4/11) sore waktu setempat, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan bahwa serangan Israel telah membunuh setidaknya 9.488 orang, 3.900 di antaranya adalah anak-anak.

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

ثُمَّ بَعَثْنَاكُم مِّن بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ البقرة [56] Listen
Then We revived you after your death that perhaps you would be grateful. Al-Baqarah ( The Cow ) [56] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi