Sabtu, 16/11/2024 - 05:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Menurut Psikologi, Inilah 5 Frasa yang Sering Digunakan oleh Orang dengan Harga Diri Tinggi

Mereka menyadari bahwa berkutat pada masa lalu tidak akan bermanfaat bagi masa kini atau masa depan mereka.

Sebaliknya, mereka mengadopsi pola pikir bahwa itu sudah berlalu, memahami bahwa setiap orang membuat kesalahan dan bahwa momen-momen ini tidak menentukan nilai atau kemampuan mereka.

Kemampuan untuk terus maju ini tidak berarti mereka mengabaikan kesalahan masa lalu mereka. Individu dengan harga diri yang tinggi memang merenungkan kesalahan mereka dan belajar darinya. Namun, mereka berbelas kasih kepada diri mereka sendiri.

Mereka tidak membiarkan keluhan, rasa malu, atau kegagalan masa lalu menghambat mereka dan menghambat pertumbuhan serta kebahagiaan mereka.

4. “Penting bagi saya bahwa bisa mendapat promosi itu, dan saya menghargai dukungan Anda.”

Bayangkan ini, Anda sedang memulai proyek baru di tempat kerja, yang memerlukan kreativitas dan kolaborasi. Anda tahu bahwa Anda dapat berkembang paling baik dalam lingkungan yang tenang dan tanpa gangguan untuk menyalurkan kreativitas Anda.

Tetapi, Anda mencoba untuk terus maju dalam ruang rapat yang sibuk karena takut dianggap terlalu menuntut atau mengganggu dinamika kelompok.

Orang dengan harga diri yang sehat tidak melakukan hal ini. Mereka tidak melihat kebutuhan mereka lebih rendah atau lebih penting daripada kebutuhan orang lain.

Mereka memahami keseimbangan antara memberi dan menerima dalam hubungan dan karena itu tidak ragu untuk mengungkapkan kebutuhan mereka dengan jelas dan tegas.

Kemampuan untuk mengutarakan apa yang mereka butuhkan tanpa merendahkan kebutuhan orang lain diterima secara luas sebagai tanda harga diri yang tinggi.

Bahkan, Universitas Queensland menyarankan untuk menegaskan kebutuhan kita sebagai cara untuk membangun harga diri.

5. “Tidak ada seorang pun yang sempurna.”

Bertentangan dengan apa yang mungkin dipikirkan sebagian orang, orang dengan harga diri yang sehat dan tinggi tidak memandang diri mereka sebagai contoh kesempurnaan.

Sebaliknya, seperti yang dikatakan oleh Kendra Cherry, seorang spesialis rehabilitasi psikososial, mereka melihat “kekuatan dan kelemahan mereka secara keseluruhan dan menerimanya.”

Sederhananya, mereka memahami bahwa menjadi manusia memerlukan campuran kompleks antara kekuatan dan kelemahan.

Penerimaan ini tidak berasal dari sikap pasrah, tetapi dari sudut pandang sehat yang mengakui pertumbuhan pribadi sebagai perjalanan yang berkelanjutan.

Alih-alih terjerat dalam pencarian kesempurnaan yang sia-sia, mereka berfokus pada peningkatan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan sikap yang konstruktif.

1 2

Reaksi & Komentar

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ البقرة [146] Listen
Those to whom We gave the Scripture know him as they know their own sons. But indeed, a party of them conceal the truth while they know [it]. Al-Baqarah ( The Cow ) [146] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi