Sabtu, 16/11/2024 - 22:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Merasa Prihatin, Para Eks Kapolri Turun Gunung Geruduk Mabes Polri, Banjir Pro Kontra Publik

BANDA ACEH  – Para mantan Kapolri bersama-sama mendatangi Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) untuk menemui Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo pada Kamis (27/10/22).

Tujuan purnawirawan polisi menemui Kapolri untuk memberikan dukungan moral atas beberapa kasus yang menyeret beberapa oknum polisi berpangkat jenderal.

Ketujuh jenderal tersebut diantaranya, yaitu Kapolri ke-14 Jenderal Pol. (Purn) Roesmanhadir, Kapolri ke-16 Jenderal Pol. (Purn) Chaerudin Ismail, Kapolri ke-17 Jenderal Pol. (Purn) Da’i Bachtiar, Kapolri ke-18 Jenderal Pol. (Purn) Soetanto, Kapolri ke-19 Jenderal Pol. (Purn) Bambang Hendarso Danuri, Kapolri ke-20 Jenderal Pol. (Purn) Timur Pradopo, dan Kapolri ke-22 Jenderal Pol. (Purn) Badrodin Haiti.

Salah satu purnawirawan polisi, Jenderal Polisi (Purn) Da’i Bachtiar, mengungkapkan bahwa kehadiran rekan-rekan mantan Kapolri dipicu karena adanya rasa prihatin dengan beberapa peristiwa yang menyeret institusi Polri.

“Kami para purnawirawan Polri terpanggil dengan situasi yang kita sama-sama prihatin,” tutur Da’i seperti dikutip Suara.com melalui unggahan kanal YouTube KOMPASTV pada Kamis (27/10/22).

Da’i Bachtiar mengatakan bahwa pertemuan antara para purnawirawan dan Kapolri memang sudah rutin dilakukan.

Bedanya, pada pertemuan kali ini, para eks Kapolri ingin memberikan masukan terkait dengan insiden yang baru-baru ini terjadi.

Dikatakan oleh Da’i Bachtiar, pada pertemuan kali ini pihaknya turut memberikan dorongan, semangat, dan spirit pada anggota Polri, tentunya kepada Kapolri Jenderal Pol. Lisyo Sigit.

“Tentu kami memberikan dorongan, semangat, spirit bagi mereka untuk tabah dan juga berpikir rasional untuk menghadapi situasi ini,” lanjut Da’i.

Dalam pernyataannya, Da’i Bachtiar mengungkapkan bahwa Polri akan membuat langkah-langkah konkrit sehingga tingkat kepercayaan masyarakat pada institusi bisa membaik.

“Kami juga tentu memberikan dukungan atas apa yang sudah dilakukan oleh Kapolri beserta jajarannya menghadapi situasi seperti itu,” tambahnya.

Lebih jauh, ia menerangkan bahwa rombongannya tidak hanya bertemu dengan Kapolri, tapi juga para pejabat kepolisan.

“InsyaAllah apa yang disampaikan oleh Bapak Kapolri bahwa pada akhir tahun ini semua dapat diimplementasikan atas dasar arahan dari Bapak Presiden,” pungkasnya.

Respons Warganet

Sontak saja kedatangan para mantan Kapolri ke Mabes Polri menuai pro kontra dari publik. Warganet mengungkapkan, perilaku oknum polisi dulu lebih parah jika dibandingkan dengan sekarang.

Bedanya, dulu tidak terendus, tidak seperti sekarang di era Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit.

“Jangan sampai mantan-mantan ini menekan Kapolri, karena kerusakan generasi muda akibat narkoba ini sudah berlangsung lama warisan dari oknum gerombolan mantan-mantan,” ujar warganet.

“Saya lebih respek dengan Pak Kapolri saat ini. Pak Listyo Sigit berani membuka semua dan bersihkan walaupun lelet. Tapi ada niat untuk memperbaiki institusi. Kapolri-kapolri yang dulu adem-adem aja kayaknya walaupun masyarakat kecil udah dari dulu tahu di tubuh Polri ada oknum yang menyimpang. Yang di atas terkesan menutupi apalagi yang berkaitan dengan institusinya,” imbuh warganet lain.

“Apa yang terjadi di Polri sekarang adalah turunan dari pendahulu Polri yang sudah lama ditutupi. Bahkan bisa jadi lebih buruk dari yang saat ini. Kebetulan pas di era Listyo Sigit lah terbongkar semua walaupun bukan Listyo Sigit yang membongkar,” tutur warganet lainnya.


Reaksi & Komentar

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ البقرة [102] Listen
And they followed [instead] what the devils had recited during the reign of Solomon. It was not Solomon who disbelieved, but the devils disbelieved, teaching people magic and that which was revealed to the two angels at Babylon, Harut and Marut. But the two angels do not teach anyone unless they say, "We are a trial, so do not disbelieve [by practicing magic]." And [yet] they learn from them that by which they cause separation between a man and his wife. But they do not harm anyone through it except by permission of Allah. And the people learn what harms them and does not benefit them. But the Children of Israel certainly knew that whoever purchased the magic would not have in the Hereafter any share. And wretched is that for which they sold themselves, if they only knew. Al-Baqarah ( The Cow ) [102] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi