Selasa, 19/11/2024 - 00:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Migor dan Bahan Pokok Tak Terkendali, Bukti Jokowi Kalah dengan Kekuatan Pasar

BANDA ACEH – Insiden kelangkaan minyak goreng hingga naiknya harga-harga bahan pokok belakangan ini menuju bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mampu mengendalikan pemerintahan.  

Belum lagi, Kejakasaan Agung telah menemukan pejabat negara dalam hal ini Dirjen Kemendag dan sejumlah pengusaha sawit sebagai tersangka kasus izin ekspor minyak goreng.  

Hal itu disampaikan Peneliti sekaligus Akademisi Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad dalam diskusi publik bertajuk “Mengurai dan Membongkar Skandal Mafia Minyak Goreng” pada Selasa (26/4).

“Kita sudah menayaksikan bahwa dalam konteks minyak goreng saja, negara dikalahkan oleh kekuatan pasar,” kata Herdi.

“Itu membuat bahwa keluhan publik bahwa pemerintahan Jokowi belum mempu menghendaki harga-harga bukanlah omong kosong, itu realitas kenyataan yang ada,” imbuhnya menegaskan.

Padahal, kata Herdi, negara harusnya berdaya urusan minyak goreng ini, mengingat Indonesia adalah produsen terbesar bahan mentah minyak goreng di dunia. Namun sialnya, negara atau pemerintah masih saja kalah oleh kekuatan pasar.

“Itu membuktikan bahwa pada era reformasi ini ternyata kekuatan pasar dan kekuatan modal sudah membajak, itu hanya bisa dibalikkan dengan supremasi hukum dan pemimpin yang bersifat malaikat. Itu harus kita temukan, no or never!” tandasnya.

Hadir dalam diskusi tersebut antara lain Politikus PDIP Masinton Pasaribu, Ketua Umum ProDem Iwan Sumule, Politkus Golkar Misbakhun, dan Guru Besar IPB Didin S Damanhuri.


Reaksi & Komentar

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ البقرة [122] Listen
O Children of Israel, remember My favor which I have bestowed upon you and that I preferred you over the worlds. Al-Baqarah ( The Cow ) [122] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi