Minta Jokowi Turun dengan Terhormat, Aktivis 98: Saya yang Pendukung Berat Jokowi, Sudah Tobat!

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH –  Simpul Aktivis Angkatan 98 atau Siaga 98 bersama ratusan aktivis lain meminta Presiden Jokowi turun terhormat dan jangan lagi memperpanjang jabatan 3 periode di 2024 nanti.

Ratusan aktivis lintas generasi menggelar konsolidasi di kaki Gunung Cikuray, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu 18 Juni 2022.

ADVERTISEMENTS

Pertemuan ini dihadiri aktivis dari era 70-an sampai kekinian, diinisiasi Simpul Aktivis Angkatan 98 atau Siaga 98.

ADVERTISEMENTS

Acara yang berlangsung sejak siang hari itu, ditutup pada malam hari dengan orasi tiga mantan tahanan politik (Tapol) yakni Andrianto, Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan.

ADVERTISEMENTS

Syahganda Nainggolan, yang kini menjadi salah satu inisiator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), mengatakan bahwa era hari ini tidak jauh berbeda dengan era kolonial. Yakni, kondisi di mana rezim dikuasai oligarki.

ADVERTISEMENTS

Pertanyaan itu, diamini Jumhur Hidayat. Bagi dia, keberadaan oligarki dan gaya kepemimpinan kolonial dapat dilihat dari bagaimana negara memperlakukan buruh atau kelompok pekerja.

ADVERTISEMENTS

“Nasib buruh sangat tertindas di rezim hari ini. Upah buruh tidak jauh berbeda dengan era Kolonial Belanda,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, Andrianto sebagai pelaku sejarah 98, menyoroti politik pecah belah yang masih terjadi. 

Dia meminta rezim Jokowi untuk akhiri politik pecah belah rakyat, terlebih Indonesia akan menyambut Pemilu Serentak 2024.

“Sudahi narasi kadrun dan cebong. Kita bersatu melawan musuh utama yakni oligarki yang serakah,” tandasnya.

Sementara itu Koordinator Siaga 98 Hasanudin mengatakan, kegiatan konsolidasi ini sengaja digelar untuk memberi peringatan kepada Presiden Jokowi untuk turun terhormat setelah masa jabatannya berakhir pada tahun 2024.

“Jangan lagi berupaya untuk memperpanjang jabatan. Saya yang pendukung berat Jokowi, sudah tobat tidak lagi mendukung Jokowi jika upaya inkonstitusional terus berlangsung,” kata Hasanudin. (*)

Exit mobile version