Jumat, 15/11/2024 - 11:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Minta Malaysia Klaim Kepulauan Riau, Garuda: Sangat Disayangkan, Mahathir jadi Pemimpin

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad agat Negeri Jiran mengklaim Kepulauan Riau sebagai wilayah mereka, bisa berakibat buruk jika tidak segera diluruskan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Walaupun yang bicara warga sipil, bukan Pemerintah Malaysia, tetapi Mahathir adalah tokoh di Malaysia, sehingga pernyataan Mahathir bisa menimbulkan efek yang tidak baik,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi dalam keterangannya, Kamis (23/6).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Terpenting, kata Teddy, Pemerintah Malaysia harus mengambil sikap terhadap pernyataan Mahathir. Karena bagaimanapun, hubungan Indonesia dan Malaysia tidak boleh terganggu dengan pernyataan sesat satu orang.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Pemerintah Indonesia sebaiknya segera meminta pemerintah Malaysia membuat pernyataan dan mengurus warganya yang sedang tersesat dengan pernyataan sesatnya itu,” terangnya.

Berita Lainnya:
Hari Ini Prabowo Lantik 48 Menteri dan 56 Wakil Menteri Kabinet Merah Putih di Istana
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Karena bisa membuat gejolak yang akhirnya merusak hubungan baik Indonesia Malaysia,” imbuhnya menekankan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Teddy meyakini, Malaysia sebagai negara berdaulat tidak akan pernah memberikan pernyataan kontroversial. Bagi dia, pernyataan agar Malaysia mengklai kepulauan Riau hanya pernyataan seorang yang mungkin terkena post power syndrom.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Sangat disayangkan, seorang Mahathir yang dulu seorang pemimpin, kini menjadi seorang pemimpi yang tersesat,” pungkasnya.

Dilansir dari Strait Times, Mahathir mengatakan bahwa Malaysia menganggap kemenangan mereka atas sengketa pulau Sipadan dan Ligitan di lepas Kalimantan melawan Indonesia di Mahkamah Internasional (ICJ) adalah sesuatu yang berharga.

Berita Lainnya:
Menteri Amran Copot Direktur Kementan, Diduga Terima Suap Rp700 Juta

Namun, ia menilai Malaysia juga harus menuntut agar Singapura dan Kepualan Riau masuk ke wilayah Malaysia karena merupakan bagian dari Tanah Melayu.

“Seharusnya kita tidak hanya menuntut agar Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan kepada kita. Kita juga harus menuntut Singapura dan Kepulauan Riau, karena mereka adalah Tanah Melayu,” kata Mahathir.

Mahathir mengatakan bahwa apa yang dikenal sebagai Tanah Melayu dulu sangat luas, membentang dari Tanah Genting Kra di Thailand selatan sampai ke Kepulauan Riau, dan Singapura, tetapi sekarang terbatas di Semenanjung Malaya.

“Saya bertanya-tanya apakah Semenanjung Malaya akan menjadi milik orang lain di masa depan,” katanya.


Reaksi & Komentar

وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ البقرة [35] Listen
And We said, "O Adam, dwell, you and your wife, in Paradise and eat therefrom in [ease and] abundance from wherever you will. But do not approach this tree, lest you be among the wrongdoers." Al-Baqarah ( The Cow ) [35] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi