Jumat, 15/11/2024 - 15:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Miris Tahanan Tewas yang Disiksa Oknum Polisi Ternyata Korban Laporan Hoaks

BANDA ACEH – Dirkrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira menyesalkan ketidakprofessionalan oknum anggota Polri dalam menangani sebuah kasus sehingga menyebabkan seorang tahanan tewas di sel tahanan Polsek Kumpeh Ilir. Korban tewas usai mendapatkan kekerasan dan diduga disiksa oleh dua oknum polisi.”Kedua pelaku tersebut telah menjalankan ketidakprofessionalan sebagai anggota Polri,” ujarnya, Sabtu (28/9/2024).

Menurutnya, dari hasil penyelidikan kasus ini bermula adanya laporan polisi maupun pengaduan terkait pencurian di SDN 35 Desa Tanjung. Namun, pengaduan tersebut masih sebatas informasi dari mulut ke mulut.

Belum ada laporan resmi yang teregister kepada petugas. Yang disesalkannya lagi, kedua oknum anggota Bripka YS dan Brigadir FW tersebut justru mengambil tindakan menangkap korban bernama Ragil Alfarizi (20).

Di mana disebutkan bahwa Ragil dituduh atas pencurian di sekolah tersebut. Ternyata, laporan atau pengaduan terkait masalah pencurian ini tidak ada alias hoaks.

“Jadi yang dilakukan dua anggota yang mengamankan pelaku pencurian adalah berdasarkan informasi adanya pencurian di sekolah dasar, jadi sifatnya hanya informasi dan direspons oleh anggota kami,” bebernya.

Dari hasil penyelidikan petugas, tuduhan pencurian tersebut tidak terbukti. Ragil ditangkap tanpa bukti yang kuat oleh Bripka YS dan Brigadir FW, sebagai pelaku pencurian. “Bahwa informasi awal terkait korban yang meninggal dunia di Mapolsek Kumpeh Ilir adalah pelaku pencurian ini belum bisa kami buktikan,” tandas Andri.

Dari hasil pendalaman atas kematian Ragil, dua oknum polisi Polsek Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi, Jambi terancam pasal pembunuhan dan perampasan hak/kewajiban. “Pasal yang dikenakan, Pasal 338 subsider Pasal 333 subsider 351 yang menyebabkan meninggal dunia,” jelas Andri.

Dia menambahkan, saat kejadian korban mendapatkan kekerasan di bagian kepala belakangnya. Akibatnya, kepala korban mengalami pendarahan hebat. 

“Luka kekerasan di kepala Ragil menjadi penyebab kematiannya,” ungkapnya lagi.

Selain ditahan dengan kode etik, Bripka YS dan Brigadir FW juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini kedua oknum polisi tersebut langsung ditahan oleh Bidang Propam Polda Jambi.

“Itulah yang mendasari kenapa dua anggota kami langsung diamankan Bid Propam,” pungkas Andri.


Reaksi & Komentar

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ البقرة [102] Listen
And they followed [instead] what the devils had recited during the reign of Solomon. It was not Solomon who disbelieved, but the devils disbelieved, teaching people magic and that which was revealed to the two angels at Babylon, Harut and Marut. But the two angels do not teach anyone unless they say, "We are a trial, so do not disbelieve [by practicing magic]." And [yet] they learn from them that by which they cause separation between a man and his wife. But they do not harm anyone through it except by permission of Allah. And the people learn what harms them and does not benefit them. But the Children of Israel certainly knew that whoever purchased the magic would not have in the Hereafter any share. And wretched is that for which they sold themselves, if they only knew. Al-Baqarah ( The Cow ) [102] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi