BANDA ACEH – Ratusan santri asal Kabupaten Ciamis menggeruduk Mapolres Tasikmalaya Kota, Senin (08/07/2024) malam.
Kedatangan mereka imbas dari perusakan mobil pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Kabupaten Ciamis, yang diduga dilakukan anggota geng motor di Jalan Kolonel Basyir Surya, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Senin (08/07/2024) dini hari.
Para santri yang didominasi mengendarai sepeda motor konvoi, menyalakan klakson serta bersalawat hingga melantunkan takbir sampai depan Mapolres Tasikmalaya Kota. Tiba di lokasi, para santri langsung masuk dan berorasi agar geng motor pelaku perusakan mobil kiayi segera ditangkap.
Perwakilan santri, Wawan Abdul Malik Marwan mengatakan, kedatangannya bersama ratusan santri lain ini dilakukan setelah pihaknya berkomunikasi dengan Polsek Cibeureum yang merupakan Polsek di dekat lokasi kejadian agar membuat laporan ke Mapolres.
Wawan menyebut hal ini dilakukan karena pihak kepolisian tidak menjemput bola atau datang ke titik kumpul yang telah disepakati.
“Kami datang ke sini setelah tadi berkoordinasi dengan Polsek Cibeureum ya. Kapolsek menyarankan agar membuat laporan di Polres Kota karena keterbatasan personel dan keterbatasan alat di Polsek. Sehingga kami datang ke sini untuk melaporkan,” kata Wawan di Mapolres Tasikmalaya Kota, Senin (08/07/2024) malam.
Menurutnya, peristiwa berawal saat pimpinan Ponpes Darul Ulum Ciamis pulang usai menghadiri reuni di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya sekira pukul 01.00 WIB, di lokasi kejadian berpapasan dengan satu motor yang diduga anggota geng motor. Tanpa basa basi, pelaku langsung memukul kaca bagian depan mobil dan spion hingga rusak.
“Kejadiannya malam tadi, habis pengajian di Pesantren Miftahul Huda mengikuti acara reuni, pulang dari situ sekitar jam satu malam, di Jalan Lanud berpapasan dengan motor, satu motor berduaan. Saat berpapasan langsung mukul kaca mobil dan spion.
Diduga geng motor, makanya tadi saya minta kepada Pak Kapolres diwakili Kabag Ops. Pertama proses secara cepat laporan kami, ke dua bubarkan geng-geng motor karena banyak merugikan masyarakat. Alhamdulillah korban jiwa tidak ada, hanya kerusakan material mobil aja,” jelasnya.
Wawan menambahkan, para santri berpesan kepada pelaku agar ada itikad baik untuk meminta maaf. Jika tidak, para santri akan melakukan sweeping mencari keberadaan pelaku hingga ditemukan.
“Pesan untuk pelaku, apabila anda berbuat baik datang ke Pondok Pesantren Darul Ulum untuk minta maaf, kami akan maafkan. Tapi, kalau tidak ada itikad baik datang ke pesantren, kalau tidak ada tindakan dari kepolisian, kami santri akan sweeping untuk mencari orang tersebut,” pungkasnya.
Hingga Selasa (09/07/2024) dini hari, para santri masih berkumpul di halaman Mapolres Tasikmalaya Kota. Mereka masih berdialog dengan pihak kepolisian, dan meminta agar secepatnya pelaku bisa ditangkap. Sementara itu, laporan resmi perusakan mobil tersebut sudah dilakukan oleh perwakilan santri di ruangan Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota