Mohamed Salah Dibikin Frustasi, Thibaut Courtois Tepis Keraguan Lewat Penampilan Gemilang di Final Liga Champions

29/05/2022 - 08:00 WIB

– Keberhasilan Real Madrid menyabet gelar ke-14 Liga Champions usai mengalahkan Liverpool 1-0 tidak lepas dari performa gemilang penjaga gawang Thibaut Courtois.

Kiper asal Belgia tersebut meraih gelar pemain terbaik di final usai membuat sejumlah penyelamatan gemilang yang membuat gawang Madrid selamat dari tidak kebobolan.

Thibaut Courtois mencatat rekor Liga Champions baru. Mantan punggawa Chelsea itu menjadi penjaga gawang pertama yang melakukan sebanyak 9 penyelamatan di partai final yanga amat menegangkan.

Salah satu penyelamatan yang mengundang decak kagum saat babak kedua menepis tendangan terukur Mohamed Salah ke tiang jauh gawang Madrid. Tendangan Salah mengenai lengan Courtois.

Usai pertandingan seperti dikutip dari the Sun, dia mengatakan, “Kemarin saya katakan ketika Real Madrid bermain di final, kami memenangkannya. Kami memiliki kumpulan sejarah yang bagus.”

Cortuis tidak asal bicara. Dari delapan final terakhir Madrid di Liga Champions, semua berakhir dengan kemenangan. Termasuk kali ini. Partai final di Stade de France Paris tadi sangat berarti bagi Courtois.

“Saya perlu memenangkan final untuk karier saya, untuk semua kerja keras saya, dan untuk menghormati nama saya karena saya pikir saya tidak memiliki cukup rasa hormat, terutama di Inggris,” ungkap mantan pemain Chelsea.

Lewat penampilan gemilang di bawah mistar dia mematahkan semua keraguan kepadanya di musim ini. Dilihat dari whoscored, musim ini ia terlibat dalam 62 laga Real Madrid dengan rating 6,90.

“Saya melihat banyak kritik setelah musim yang hebat bahwa saya tidak cukup baik. Saya sangat bangga dengan kinerja tim dan ketika saya perlu berada di sana, saya ada di sana untuk tim.”

“Kami telah mengalahkan klub-klub terbaik di dunia. Musim ini, City dan Liverpool tampil luar biasa bertarung hingga akhir di Liga Inggris. Liverpool memenangkan dua piala dan hari ini mereka benar-benar kuat,” sambungnya.

“Tetapi saya pikir saya memainkan permainan yang hebat dan itulah perbedaannya hari ini karena kami memiliki satu peluang dan kami mencetaknya,” jelas Courtois.

Sumber: Tabloidbintang

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ البقرة [102]

And they followed [instead] what the devils had recited during the reign of Solomon. It was not Solomon who disbelieved, but the devils disbelieved, teaching people magic and that which was revealed to the two angels at Babylon, Harut and Marut. But the two angels do not teach anyone unless they say, "We are a trial, so do not disbelieve [by practicing magic]." And [yet] they learn from them that by which they cause separation between a man and his wife. But they do not harm anyone through it except by permission of Allah. And the people learn what harms them and does not benefit them. But the Children of Israel certainly knew that whoever purchased the magic would not have in the Hereafter any share. And wretched is that for which they sold themselves, if they only knew. Al-Baqarah ( The Cow ) [102]