Senin, 18/11/2024 - 06:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

MSA Gelar Pertemuan Bahas Standar Minimal Seniman Tradisi Aceh

HARIANACEH.co.id|Banda Aceh – Majelis Seniman Aceh atau MSA menggelar Rapat membahas standar minimum seniman tradisi Aceh di Aula Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh, Sabtu (23/12/2023).

Rapat dipimpin Ketua Majelis Seniman Aceh atau MASA, Chairiyan Ramli atau Yan Kande, dan dihadiri sejumlah seniman Aceh, Ihwanul Fitri, Razuardi Essex Thaeb Loh Angen, Zul Kande, Joe Samalanga, Fikar W Eda, Devie Matahari dan Junaidi.

Pertemuan membahas standar minimal seniman tradisi Aceh, dan diharapkan hasil rapat dapat membentuk standar yang adil dan berkelanjutan untuk mendukung seni tradisi Aceh.

Standar minimal seniman tradisi Aceh memiliki beberapa kepentingan, meliputi:

  1. Perlindungan Hak Seniman: Menetapkan standar minimal memastikan seniman tradisi Aceh mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang layak atas karyanya, termasuk hak-hak ekonomi dan sosial mereka.
  2. Kesejahteraan Seniman: Dengan adanya standar, seniman dapat memperoleh kompensasi yang sesuai dan stabil, meningkatkan kesejahteraan mereka serta memotivasi untuk terus berkarya.
  3. Pemeliharaan dan Pengembangan Seni Tradisi: Standar minimal membantu menjaga keberlanjutan seni tradisi Aceh dengan memberikan dukungan finansial yang cukup untuk produksi, pelatihan, dan pemeliharaan warisan budaya.
  4. Peningkatan Kualitas Seni: Dengan memiliki standar, seniman cenderung memiliki motivasi untuk meningkatkan kualitas karya mereka, memajukan seni tradisi Aceh secara keseluruhan.
  5. Dorongan untuk Generasi Mendatang: Standar minimal menciptakan lingkungan yang kondusif untuk generasi mendatang agar tertarik dan berpartisipasi dalam seni tradisi Aceh, menjaga kelangsungan budaya.

Pentingnya standar minimal ini menciptakan fondasi yang kokoh untuk mendukung ekosistem seni tradisi Aceh secara menyeluruh.(*)

Artikel MSA Gelar Pertemuan Bahas Standar Minimal Seniman Tradisi Aceh pertama kali tampil pada HARIANACEH.co.id.


Reaksi & Komentar

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ البقرة [213] Listen
Mankind was [of] one religion [before their deviation]; then Allah sent the prophets as bringers of good tidings and warners and sent down with them the Scripture in truth to judge between the people concerning that in which they differed. And none differed over the Scripture except those who were given it - after the clear proofs came to them - out of jealous animosity among themselves. And Allah guided those who believed to the truth concerning that over which they had differed, by His permission. And Allah guides whom He wills to a straight path. Al-Baqarah ( The Cow ) [213] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi