Jumat, 15/11/2024 - 10:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Muhaimin Ingatkan Kepolisian Tidak Gunakan Kekuasaan untuk Kepentingan Tertentu

BANDA ACEH – Jelang pencoblosan cawapres Muhaimin Iskandar mengingatkan kepolisian bersikap netral. Muhaimin juga minta kepolisian tidak membantu pihak tertentu di dalam Pemilu.

Sikap netral dari kepolisian itu disampaikan Muhaimin saat hadir dalam desak Anies di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 29 Januari 2024.

Awalnya Muhaimin mengklaim semangat perubahan telah merata di seluruh wilayah Indonesia.

“Dan kalau ditanya siapa pendukung perubahan ternyata saya sudah menemukan, adalah rakyat. Suara perubahan adalah suara rakyat. Suara perubahan adalah suara yang betul-betul diinginkan oleh kita. Jadi kalau ada rakyat ditanya pasti jawabnya kami menunggu perubahan secepatnya,” katanya.

Ketua Umum PKB ini meminta dukungan kepada masyarakat untuk menghadirkan perubahan dengan memilihnya bersama Anies Baswedan di Pemilu 2024.

Muhaimin menyinggung target pihak lain untuk memenangkan Pemilu dalam satu putaran.

“Ada yang berusaha menghipnotis seolah-olah mau menang satu putaran. Ternyata yang mau menang satu putaran adalah rakyat dan kita semua,” ungkapnya.

Lebih lanjut Muhaimin meminta masyarakat mewaspadai potensi kecurangan yang terjadi di Pemilu 2024.

Dia meminta agar pihak yang seharusnya menjaga netralitas seperti kepolisian tidak menggunakan kekuatannya membantu pihak tertentu.

“Ada yang memanipulasi. Karena itu waspada…waspada…waspada…

Mari menangkan perubahan dan jangan biarkan kecurangan terjadi,” ajaknya.

“Saya ingin mengingatkan para wasit para aparat kepolisian jangan memihak ataupun menggunakan kekuasaan untuk kepentingan tertentu,” sambung Muhaimin.

Muhaimin menilai pemerintahan yang dihasilkan dari pemilu yang curang tidak akan mendapatkan kepercayaan dari rakyat.

“Sebab Pemilu itu agenda bangsa. Kalau pemilu itu cacat akibat ada manipulasi, kecurangan, percayalah pemerintah yang terbentuk akibat kecurangan tidak akan mendapatkan kepercayaan dan hasilnya hanya ada kegagalan,” pungkas Muhaimin.***


Reaksi & Komentar

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ البقرة [256] Listen
There shall be no compulsion in [acceptance of] the religion. The right course has become clear from the wrong. So whoever disbelieves in Taghut and believes in Allah has grasped the most trustworthy handhold with no break in it. And Allah is Hearing and Knowing. Al-Baqarah ( The Cow ) [256] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi