Jumat, 15/11/2024 - 13:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Muhammad Harun Jabat Ketua KPI Aceh Periode 2024-2027

BANDA ACEH – Muhammad Harun, terpilih sebagai Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh periode 2024-2027. Ia terpilih dalam rapat pleno yang dihadiri seluruh komisioner yang digelar di Kantor KPI Aceh, Jalan Syiah Kuala No 12 Jambo Tape, Banda Aceh pada Senin (14/10/2024) lalu.

Rapat pleno perdana dengan pimpinan rapat Acik Nova itu berlangsung secara musyawarah dan mufakat. Dalam kesempatan tersebut juga dipilih dan ditetapkan Wakil Ketua dan susunan tiga koordinator bidang dan anggota bidang.

“Alhamdulillah, dalam rapat pleno beberapa waktu lalu telah menhasilkan susunan dan komposisi di KPI Aceh untuk periode 2024-2027,” ucap Acik Nova, Kamis (31/10/2024).

Ia menjelaskan rapat pleno ketua tersebut telah menetapkan Muhammad Harun, sebagai Ketua dan Wakil Ketua dijabat oleh Acik Nova. Kemudian Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran, Murdeli, dan Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran Muslem Daud.

Selanjutnya Koordinator Pengembangan Kebijakan dan Sistem Penyiaran, M. Reza Fahlevi, Komisioner Bidang Pengembangan Kebijakan dan Sistem Penyiaran, Ahyar, dan Koordinator Bidang Kelembagaan, Samsul Bahri.

“Ini awal dari kepengurusan periode 2024-2027 dan tentunya seluruh komisioner telah berkomitmen untuk membawa KPI Aceh lebih baik lagi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Serta membangun kemitraan dengan lembaga penyiaran, instansi pemerintah dan pihak lainnya,” ujar Acik Nova.

Sementara itu Ketua KPIA terpilih, Muhammad Harun, SHI menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan komisioner KPI Aceh yang telah mempercayakan dirinya menjadi ketua.

“Saya berharap dukungan semua komisioner dan jajaran staf KPI Aceh dalam melaksanakan tugas tersebut,” ucapnya.

Ia juga berharap dukungan dari Pemerintah Aceh dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas KPIA dalam melakukan pengawasan isi siaran, membangun kemitraan dengan berbagai pihak dan tugas-tugas di bidang lainnya.

“Juga dukungan dari lembaga penyiaran baik lembaga penyiaran publik, swasta, komunitas dalam mematuhi peraturan tentang penyiaran sesuai dengan Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran serta Qanun Aceh tentang Penyelenggaraan Penyiaran,” katanya.

Ia menambahkan terlebih dalam pelaksanaan pilkada serentak 2024 diharapkan lembaga penyiaran memahami dan mematuhi peraturan dalam menyiarkan program berkaitan dengan pilkada temasuk dalam kegiatan iklan kampanye di lembaga penyiaran.

“Kami melakukan pemantauan terhadap lembaga penyiaran di Aceh termasuk pengawasan terkait dengan lembaga penyiaran dalam kontestasi Pilkada serentak 2024. Tentunya jika ada yang melanggar maka akan kami tindaklanjuti sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” pungkasnya.[]


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi