Minggu, 17/11/2024 - 17:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Muncul Gerakan ‘Anak Abah Tusuk 3 Paslon’ di Medsos, Anies Baswedan Buka Suara Katanya…

BANDA ACEH – Anies Baswedan merespon munculnya gerakan ‘Anak Abah Tusuk 3 Paslon’ yang beredar di media sosial jelang Pilgub Jakarta 2024.Sebagaimana diketahui, terdapat tiga paslon yang akan bertarung dalam kontestasi Politik ini di antaranya pasangan Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono serta Dharma Pongrekun-Kun Wardana. 

Gerakan ini muncul diduga atas kekecewaan massa pendukung Anies Baswedan yang gagal maju di Pilkada Jakarta 2024.

Terkait gerakan tersebut, mantan Calon Presiden 2024 Anies Baswedan menilai hal itu sebagai hak konstitusi.

“Sebenarnya, semua adalah hak konstitusi,” katanya saat ditemui usai dialog bertajuk ‘Demokrasi Dalam Genggaman Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital yang digelar di Pendopo Wisma Kagama, Senin (9/9/2024).

Menurut pria yang juga pernah menjabat sebagai mantan Gubernur Jakarta, hak konstitusi juga perlu dihormati dan dihargai. 

Karena apa yang muncul adalah ungkapan, rasa, pikiran atas kondisi yang sekarang terjadi. 

“Jadi kita hormati itu, kita hargai sebagai bagian dari kebebasan berekspresi,” ucap Anies.

Adapun dalam dialog yang digelar oleh Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis UGM hari ini, Anies mengatakan, itu sebuah dialog yang membahas tentang peran generasi muda dalam memanfaatkan era digital dalam mengawal demokrasi.

“Saya tadi sampaikan pesan bahwa demokrasi kita berada di dalam genggaman anak-anak muda. Karena, alat-alat komunikasi digenggam di tangan dan ini menjadi alat perjuangan. Alhamdulillah anak-anak muda telah menunjukkan perannya di dalam menjaga konstitusi dan demokrasi kita,” tutur Anies.

Karena itu, dirinya berpesan kepada generasi muda agar terus menjaga kobaran semangat untuk mengamankan konstitusi, memperkuat demokrasi supaya cita-cita reformasi menghasilkan kesejahteraan, pemerintahan yang jauh dari nepotisme, praktik korupsi dan kolusi sebagaimana perjuangan anak-anak muda pada masa reformasi.


Reaksi & Komentar

الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلَّا أَن يَخَافَا أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ البقرة [229] Listen
Divorce is twice. Then, either keep [her] in an acceptable manner or release [her] with good treatment. And it is not lawful for you to take anything of what you have given them unless both fear that they will not be able to keep [within] the limits of Allah. But if you fear that they will not keep [within] the limits of Allah, then there is no blame upon either of them concerning that by which she ransoms herself. These are the limits of Allah, so do not transgress them. And whoever transgresses the limits of Allah - it is those who are the wrongdoers. Al-Baqarah ( The Cow ) [229] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi