Sabtu, 16/11/2024 - 21:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Muncul Rendang dan Nasi Uduk Babi, Anwar Abbas: Kesannya Padang dan Aceh Tidak Tunduk Lagi pada Agama

BANDA ACEH –Wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas kembali dibuat naik pitam setelah heboh nasi uduk babi yang ditemukan di Aceh beberapa waktu lalu. Sebelumnya Anwar Abbas juga emoh gara – gara warung Padang, Babiambo di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang menjual rendang babi.

Menurut Anwar Abbas, munculnya rendang babi dan nasi uduk babi ini seperti disengaja pihak tertentu untuk memojokan masyarakat Minangkabau dan masyarakat Aceh yang selama ini dikenal kental dengan ajaran agama Islam. Munculnya dua kuliner non halal ini kata jelas memberi kesan seolah – olah masyarakat di dua daerah itu sudah tak tunduk lagi pada ajaran agama. 

“Saya tidak tahu apa tujuan dibalik peristiwa rendang babi padang dan nasi uduk babi aceh ini. Tetapi mengapa sekarang kok ada orang yang mencoba membuat keruh dan merusak suasana sehingga terkesan orang Padang dan orang Aceh sudah tidak lagi tunduk dan patuh kepada ajaran agamanya,”  kata Anwar Abbas dalam keterangannya Kamis (16/6/2022).

Tak terima dengan kehadiran dua makanan non halal yang membawa embel – embel nama daerah itu, Anwar Abbas mendesak kepolisian untuk segera turun tangan mengusut tuntas kasus ini, pemilik warung makan ini kata dia mesti ditindak tegas karena mereka berpotensi merusak persatuan di negara ini.

“Untuk itu karena hal ini menyangkut masalah SARA saya meminta kepada pihak kepolisian agar bertindak tegas terhadap si pelaku. Jangan biarkan masalah ini menjalar dan membesar sehingga merusak persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa karena hal demikian jelas sama-sama tidak kita inginkan,” kata Anwar.

Sebagaimana diketahui pemilik restoran Babiambo, Sergio sudah dipanggil pihak kepolisian setelah restorannya itu viral di media sosial. Dalam pemeriksaan polisi diketahui restoran itu sudah berhenti beroperasi sejak dua tahun lalu. Tidak hanya itu pemilik restoran juga sudah memasang label pada restorannya, bahwa makanan yang ia jual adalah non halal. Karena pangsa pasar yang ia sasar adalah masyarakat non Muslim.


Reaksi & Komentar

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِندَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ البقرة [217] Listen
They ask you about the sacred month - about fighting therein. Say, "Fighting therein is great [sin], but averting [people] from the way of Allah and disbelief in Him and [preventing access to] al-Masjid al-Haram and the expulsion of its people therefrom are greater [evil] in the sight of Allah. And fitnah is greater than killing." And they will continue to fight you until they turn you back from your religion if they are able. And whoever of you reverts from his religion [to disbelief] and dies while he is a disbeliever - for those, their deeds have become worthless in this world and the Hereafter, and those are the companions of the Fire, they will abide therein eternally. Al-Baqarah ( The Cow ) [217] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi