Naikkan Harga BBM Subsidi di Tengah Ekonomi Rakyat Lemah Berbahaya Buat Jokowi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Di tengah ekonomi rakyat yang lemah, keputusan menaikkan harga BBM berbahaya bagi pemerintahan Joko Widodo. Bahkan, jika dipaksakan, rakyat menganggap pemerintah tunduk terhadap kepentingan pemilik SPBU.

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM karena harga minyak dunia turun di bawah 100 dolar AS per barel.

ADVERTISEMENTS

“Kalau BBM dipaksakan dinaikkan, pemerintah tidak punya argumen lagi. Karena selama ini ikuti mekanisme pasar. Kalau harga BBM dunia turun lalu pemerintah naikkan BBM dalam negeri. Mekanisme pasar jenis apa yang di gunakan? Mekanisme pasar kedodoran?” ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/8).

ADVERTISEMENTS

Muslim menilai, jika pemerintah memaksakan menaikkan harga BBM, dapat dipastikan bahwa pemerintah tunduk kepada kepentingan pemilik SPBU.

ADVERTISEMENTS

“Di tengah ekenomi rakyat lemah saat ini, keputusan naikkan BBM berbahaya,” pungkas Muslim.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version