Senin, 18/11/2024 - 17:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Nama Puan Maharani Diumumkan sebagai Salah Satu Usulan Capres, Peserta Rakernas PAN Ramai-ramai Menyoraki

BANDA ACEH -Pengumuman 9 nama calon pemimpin nasional di acara Rakernas III Partai Amanat Nasional (PAN) menunjukkan respons yang menarik. Khususnya saat nama Puan Maharani dan Anies Baswedan diumumkan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai bagian dari usulan yang diajukan DPW PAN seluruh Indonesia pada Pemilu 2024.

Terdapat empat klaster tokoh yang diusulkan kader PAN seluruh Indonesia. Antara lain klaster Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), klaster partai politik, klaster teknokrat, dan klaster kepala daerah.

“Bismillahirrahmanirrahim. Saya akan mengumumkan beberapa nama calon pemimpin nasional, sebagai berikut. Pertama Ketum PAN Zulkifli Hasan, kedua Ketum Golkar Pak Airlangga diusulkan beberapa DPW, ketiga Ketum PPP Suharso Monoarfa. Itu ketiganya dari KIB,” ucap Zulhas dalam pidatonya di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu malam (27/8).

Namun, saat Zulhas mengumumkan nama Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, para peserta Rakernas PAN malah menyoraki putri Megawati Soekarnoputri itu.  

“Satu lagi, pimpinan PDIP Ibu Puan Maharani,” kata Zulhas, yang direspons para peserta Rakernas dengan teriakan “huuuuu”.

“Itu dari parpol,” imbuh Zulhas menegaskan.

Menteri Perdagangan Republik Indoensia (Mendag RI) itu lantas melanjutkan nama tokoh dari unsur teknokrat dan Menteri yang diinginkan kader PAN sebagai capres 2024. Yakni nama Meneg BUMN Erick Thohir.

“Klaster kepala daerah, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ada Gubernur DKI Anies Baswedan,” ucap Zulhas, yang kali ini disambut positif peserta Rakernas. Bahkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, memberikan standing applause.

“Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa,” sambung Zulhas.

“Memang kalau survei, nomor satu kalau survei Ganjar, kedua Anies. Tapi Pak Presiden bilang, walau survei tinggi yang ngusung parpol dan gabungan parpol. Akhirnya keputusan ada di partai dan gabungan partai,” jelasnya.

“Itu yang tadi disampaikan dari pimpinan wilayah. Cuma ada juga, karena ini usulan dari bawah, ada juga nama lain yang dibahas. Pada saatnya kita akan memutuskan. Percayakan kepada Ketum,” demikian Zulhas mengakhiri pidatonya.


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi