Netanyahu Suruh Pemimpin Arab Diam Jika Mau Aman: Stop Ikut Campur Urusan Gaza!

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH –  Memasuki lebih dari tiga puluh hari agresi Israel ke Palestina Perdana Menteri Israel Benyamin Nyetanyahu tak kunjung berniat untuk gencatan senjata.

Tak hanya itu, bahkan Netanyahu juga menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata di Gaza.

ADVERTISEMENTS

Ia pun menyatakan pasukan Israel akan terus melanjutla pertempuran di Gaza untuk memusnahkan Hamas Palestina.

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, setelah melakukan pertemuan di Riyad para pemimpin Arab dan Negara mayoritas Islam sepakat untuk menyerukan agar Israel melakukan Gencatan Senjata.

ADVERTISEMENTS

Tak terima dengan hal tersebuy, Netanyahu pun bereaksi keras.

ADVERTISEMENTS

Tak main-main ia bahkan berani mengancam para pemimpin negara Arab untuk diam dan tidak ikut canmpur.

ADVERTISEMENTS

“Saya katakan kepada pemimpin Arab, jika Anda ingin melindung kepentingan Anda, maka Anda harus melakukan satu hal: diam!” ujar Netanyahu.

ADVERTISEMENTS

Dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan, Yoav Galant dan pemimpin oposisi Israel, Benny Gantz yang bergabung dalam kabinet perang, Netanyahu mendesak para pemimpin negara Arab untuk menentang Hamas.

Netanyahu menuduh Hamas telah membawa bencana di Gaza dengan mengorbankan warga sipil.

Dikutip dari Hindustan Times Netanyahu juga memerintahkan pemimpin Arab untuk turut serta memerangi Hamas karena dinilainga sebagai petaka untuk Gaza.

“Kepada para pemimpin negara-negara Arab, para pemimpin yang mengkhawatirkan masa depan negaranya dan Timur Tengah, saya katakan satu hal: Anda harus melawan Hamas. Hamas telah membawa bencana ke Gaza,” ujar Netanyahu.

Menurutnya, Hamas sebagai bagian dari poros terorisme yang dipimpin Iran.

Ia mengklaim kehadiran Hamas dapat membahayakan keamanan di Timur Tengah.

Video pidato Netanyahu sontak saja viral dan membuat emosi masyarakat seluruh dunia.***

Exit mobile version