BANDA ACEH -Anak kiai di Kabupaten Jombang berinisial MSA (42) menjadi sorotan setelah menjadi DPO atas kasus pencabulan terhadap santriwati di Pondok Pesantren yang diasuhnya. MSA berkali-kali mangkir dari panggilan polisi untuk pemeriksaan.
Diketahui MSA yang merupakan warga Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang adalah anak dari seorang kiai ternama. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka sejak tahun 2020, hingga kini kasus masih bergulir karena MSA tidak kooperatif.
Kiai di Jombang Bela Anaknya DPO Kasus Pencabulan, Polisi Cuma Ngangguk-Ngangguk, Jemaah Teriak Allahu Akbar
Baru-baru ini beredar video yang memperlihatkan Kapolres Jombang AKBP Nurhidayat gagal menangkap tersangka setelah menurut dan hanya menganggukan kepala ketika dinasehati oleh seorang kiai yang merupakan ayah dari MSA.
Kapolres Jombang AKBP Nurhidayat yang duduk bersampingan dengan kiai tersebut bahkan terihat tak berkutik ketika mendengarkan nasehatnya. Keduanya tampak sedang bergabung di sebuah majelis. Dalam video tersebut, sang kiai meminta polisi untuk tidak menangkap anaknya karena dianggap merupakan fitnah terhadap keluarganya.
“Bismillahirrahmanirrahim, Allahu akbar untuk keselamatan kita bersama, demi untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah keluarga ini, kembali lah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini,” ujar sang kiai, ayah dari DPO pencabulan berinisial MSA.
Ucapan kiai asal Jombang itu bahkan langsung disambut oleh jemaah majelis yang bersama-sama meneriakkan ´Allahu Akbar´. Tak hanya itu, banyak jemaah yang terlihat menangis dan mengusap air mata.
Melalui akun Instagram @memomedsos diunggah sebuah video yang memperlihatkan permohonan kiai atau ayah dari MSA untuk menghentikan penangkapan terhadap anaknya, video tampak diambil ketika berada di sebuah majelis. Kapolres Jombang AKBP Nurhidayat tampak menurut.
Unggahan video itu pun langsung disoroti netizen, berbagai komentar dan cibiran terhadap perbuatan kiai yang tidak etis langsung membanjiri kolom komentar.
¨Mencerminkan ayah yg memanjakan anaknya, sangat tidak ksatria, sangat tidak islami,¨ ujar netizen.
¨Saya muslim tp saya kecewa sama pak kyai nya, kenapa malah gitu sih, kalo emang fitnah ya harus ada bukti dong enak aja suruh lepasin,¨ tulis netizen lain.
MSA dilaporkan atas kasus pencabulan terhadap santriwati dengan modus tes seleksi tenaga kesehatan hingga terjadi pencabulan dan pemerkosaan. Diketahui, MSA bertugas sebagai pengurus Pondok Pesantren milik sang ayah, oleh karenanya banyak pengikut ayahnya sang kiai yang segan kepada tersangka.