Minggu, 17/11/2024 - 05:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Netizen Mengamuk, Tagar #FufufafaWapresPsikopat Trending di X Mengawali Oktober

BANDA ACEH – Masalah akun Fufufafa yang dianggap netizen pemiliknya adalah Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka tidak kunjung usai. Terbaru pada Selasa (1/10/2024), tagar #fufufafawaprespsikopat menduduki trending X dengan jumlah cuitan sebanyak lebih dari 10.600 tweet. 

Tagar tersebut berisikan kumpulan isu Akun Fufufafa yang menyinggung kembali sikap pemilik di balik akun Fufufafa tersebut.

Diketahui, akun Fufufafa dari bulan September 2024 memang sudah ramai dibahas netizen terkait dengan postingannya di tahun 2014-2018 berisi narasi buruk kepada Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.

Tak sampai di situ, terdapat postingan bersifat pelecehan kepada sejumlah artis wanita tanah air, hingga menyinggung junjungan umat Islam, yaitu Nabi.

Untuk mengangkat kembali isu mengenai problem Fufufafa ini, salah akun X @kafiradikalis mengungkap fakta baru mengenai alasan bungkamnya Gibran mengenai kepemilikan akun Fufufafa itu. 

“Gw baru paham kenapa Gibran WAJIB menyangkal Fufufafa.” tulis akun tersebut. 

Menurutnya, alasan penting mengapa Gibran bungkam mengenai akun tersebut sebab akun tersebut memiliki jejak digital yang melakukan rasisme terhadap masyarakat Papua.

“Karena komen cabul/hinaan kepada Prabowo+anak’y tuh masih bisa ditolerir lah. Namun yg fatal adalah komen rasis’y thd orang Papua,” lanjut akun tersebut. 

Akun tersebut kemudian mengunggah screenshot postingan akun Fufufafa pada tahun 2014 yang mengatakan soal warna kulit orang Papua.

“Menghina Prabowo termasuk keluarga’y hanya melahirkan konsekuensi personal terhadap Gibran. Termasuk komen2 cabul ke banyak publik figur termasuk artis2 yah cuma mendatangkan konsekuensi personal aja,” ujar akun tersebut. 

“Tapi tidak dengan hinaan kepada orang Papua terlebih jika hinaan’y bermuatan rasisme maka itu bisa melahirkan konsekuensi kebangsaan yg teramat serius,” imbuhnya.

Menurut pengunggah yang sama, rasisme begitu sangat sensitif dan dapat menimbulkan luka cukup dalam bagi orang-orang yang mendapatkannya.

“Sensitif banget isu Papua ini. Luka kronis yg belum pernah bisa disembuhkan hingga detik ini,” tambah akun yang sama.

Lebih lanjut akun tersebut mengatakan bahwa apabila Gibran mengakui akun Fufufafa maka Indonesia akan memiliki 1 tercatat sejarah yang buruk mengenai wakil presiden.

“Karena jika sampe mengakui bahwa Fufufafa adalah diri’y maka Gibran akan tercatat sebagai wapres pertama dalam sejarah NKRI yg punya jejak digital rasialis kepada orang Papua. Yah memang lebih baik disangkal aja demi kebaikan.” tandas akun X tersebut. 

Hingga berita ini ditulis, cuitan netizen mengenai tagar #fufufafawaprespsikopat terus bertambah. Selain itu, kepemilikan akun Kaskus Fufufafa itu masih menjadi misteri. 


Reaksi & Komentar

ثُمَّ أَنتُمْ هَٰؤُلَاءِ تَقْتُلُونَ أَنفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِّنكُم مِّن دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِم بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِن يَأْتُوكُمْ أُسَارَىٰ تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ ۚ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَاءُ مَن يَفْعَلُ ذَٰلِكَ مِنكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَىٰ أَشَدِّ الْعَذَابِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ البقرة [85] Listen
Then, you are those [same ones who are] killing one another and evicting a party of your people from their homes, cooperating against them in sin and aggression. And if they come to you as captives, you ransom them, although their eviction was forbidden to you. So do you believe in part of the Scripture and disbelieve in part? Then what is the recompense for those who do that among you except disgrace in worldly life; and on the Day of Resurrection they will be sent back to the severest of punishment. And Allah is not unaware of what you do. Al-Baqarah ( The Cow ) [85] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi