Sabtu, 16/11/2024 - 06:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ngaku Sedih Dengar Eril Hanyut di Swiss, Ngabalin: Saya Tak Tega Mau Kirim WA ke Kang Emil

BANDA ACEH -Hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di sungai Aare, kota Bern, Swiss, melahirkan duka bagi banyak pihak termasuk Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. 

Ngabalin mengaku hingga tak kuat hanya untuk berkomunikasi dengan Ridwan Kamil melalui aplikasi pesan instan, WhatsApp.

“Asli, tidak tega mau kirim WA atau mau bicara ama kang Emil. Biasa WA sama kang Emil sih tapi untuk musibah ini saya enggak kuat (untuk) mengetik,” kata Ngabalin saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (30/5/2022).

Ngabalin turut merasakan kesedihan saat mendengar hilangnya Eril saat berenang di sungai Aare. Bahkan ia turut memonitor perkembangan pencarian Eril yang sudah dinyatakan hilang selama empat hari tersebut.

Meskipun tidak dapat membantu, Ngabalin tetap mendoakan Ridwan Kamil beserta istri Atalia Praratya agar diberikan kekuatan oleh Allah SWT. Ia turut merasakan bagaimana sedihnya Ridwan Kamil dan Atalia sebagai orang tua yang masih menanti sang anak untuk segera ditemukan.

Selain itu, Ngabalin juga mendoakan supaya Eril bisa segera ditemukan dengan kondisi yang sehat.

“Ya, Allah terima lah dan ijabalah permohonan doa kami semua di Tanah Air,” ujarnya.

Pencarian Terus Dilakukan

Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss berlanjut di hari keempat pada Minggu (29/5/2022) kemarin. Berdasarkan laman resmi Kementerian Luar Negeri, KBRI Bern, pencarian dipimpin oleh Kepala Polisi Maritim Bern.

“Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di sepanjang sungai Aare, kota Bern, di sepanjang sungai Aare, kota Bern, Swiss, berlanjut di hari ke empat, Pencarian dimulai di pagi hari pukul 09.00 waktu setempat, yang dipimpin langsung oleh Kepala Polisi Maritim Bern,” tulis keterangan KBRI Bern dalam laman Kemlu.go.id, dikutip, Senin (30/5/2022).

Pencarian di sesi pagi hari dilakukan dengan metode boat search yakni menggunakan teropong untuk memantau situasi bawah air. Selanjutnya, area pencarian telah mengerucut pada lokasi yang dinilai paling potensial di wilayah Marzili.

Kemudian pada sesi sore, fokus area pencarian adalah antara pintu air Schwellenmaetelli dan Engehalde dengan menggunakan perahu. Hingga pukul 19.00 waktu setempat, pencarian belum membuahkan hasil.

“Hingga pukul 7 malam waktu setempat, pencarian belum membuahkan hasil yang diharapkan,” tulis keterangan KBRI Bern.

Menurut Polisi Maritim, proses pencarian pada hari ini masih terkendala oleh tingkat kekeruhan air yang bersumber dari partikel lelehan salju. Pencarian akan kembali dilanjutkan hari ini (30/5/2022), waktu setempat.

Untuk diketahui, KBRI mendapatkan kabar hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada hari Kamis (26/5/2022) pukul 11.24. Adapun upaya pencarian Eril oleh tim SAR melibatkan unsur Polisi, Polisi Maritim, dan Pemadam Kebakaran sebagai pilot drone. Upaya pencarian intensif telah berlangsung selama empat hari.


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi