Sabtu, 16/11/2024 - 03:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Nilai Mahfud Cawapres Paling Mending, Pandji Pragiwaksono Tetap Ogah Milih, Sebut Genit…

BANDA ACEH – Pandji Pragiwaksono mengaku masih belum memutuskan siapa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan ia pilih di Pemilu 2024.Pandji Pragiwaksono yang pernah menjadi juru bicara Anies Baswedan ini bahkan kemungkinan besar akan berakhir golput.

Hal ini sudah dikemukakan Pandji Pragiwaksono dalam beberapa kesempatan, termasuk saat diwawancarai dr. Richard Lee.

Dalam wawancara tersebut, Pandji Pragiwaksono mengemumukakan satu per satu alasan mengapa ia tidak mau memilih ketiga capres 2024.

Saat ditanya siapa capres 2024 yang nilainya paling mending, Pandji Pragiwaksono bahkan menjawab tidak ada satu pun.

“Enggak ada (capres 2024 yang paling mending. Semua masalahnya tu masalah yang krusial menurut gue,” katanya, sebagaimana dikutip Hops.ID dari kanal YouTube dr. Richard Lee pada Jumat, 25 Januari 2024.

Bukan hanya para capres, para cawapres 2024 pun tidak ada yang membuat Pandji Pragiwaksono tertarik untuk memilih.

Kendati demikian, aktor sekaligus sutradara ini tetap menjawab ketika ditanya siapa cawapres 2024 yang paling mending.

Menurutnya, Mahfud MD merupakan cawapres 2024 terbaik dibandingkan dua calon lainnya. Hal ini karena Mahfud MD memiliki dasar hukum yang mumpuni.

“Paling mending Pak Mahfud, sih. Paling mending Pak Mahfud kalau menurut gue. Pak Mahfud punya dasar hukum yang oke,” tuturnya.

Akan tetapi, kelebihan yang dimiliki Mahfud MD ini tetap tidak mampu membuat Pandji Pragiwaksono memilih paslon nomor urut 03.

Pasalnya, ia memandang Mahfud MD sebagai sosok yang genit terhadap jabatan sejak dulu, bahkan sejak masih menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)

Ia mengatakan ini sebab menilai Mahfud MD selalu mengambil kesempatan untuk tampil di depan publik dan memberika opini atas berbagai hal.

Padahal, menurut Pandji Pragiwaksono, seorang Ketua MK semestinya tidak tampil di depan publik memberikan opini.

“Cuman kendala gue dan ini personal, Pak Mahfud sih emang genit dari dulu, sih. Genit terhadap jabatan. Kayak selalu naik panggung untuk punya ya….,” kata Pandji Pragiwaksono.

“Menurut gua, menurut gua. Dari zaman beliau masih Hakim MK. Hakim MK tuh tidak wajar loh untuk beropini kepada publik terkait ini dan itu. Beliau hakim, gitu,” tambahnya.

Hal ini pun sangat disayangkan Pandji Pragiwaksono karena ia sangat menghormati Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga hukum.

Ia memandang Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga tinggi di mana hukum dipertarungkan secara ideal.

“Karena gua menghormati dan buat gua Mahkamah konstitusi itu on a pedestal gitu, tinggi sekali itu Mahkamah,” kata Pandji Pragiwaksono.

“Gue dikasih tahu sama teman-teman gue yang lawyer, ‘Lu kalau pengin lihat hukum dipertarungkan dengan ideal, lu ke MK.’ Dulu setidaknya,” lanjutnya.***


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi