Jumat, 15/11/2024 - 12:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

PA 212 Anggap Pidato Jokowi Larang Politik Identitas Lucu

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo yang menyinggung politik identitas dan polarisasi agama justru mengesankan adanya kepanikan dan ketakutan dengan kekuatan Islam, terutama dengan kekuatan umat Islam 212 di tahun 2017 lalu.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Begitu kata Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Ma’arif menanggapi pidato Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2022 di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Lucu ini pernyataan. Kan dah lama semua pakai politik identitas. PDIP sendiri pakai identitas Bung Karno hehe, Indonesia sendiri negara beragama sesuai UUD 1945 dan Pancasila Sila Pertama,” ujar Slamet kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/8).

Berita Lainnya:
Sosok Santriwati Ditemukan Tewas Tanpa Pakai Celana di Kendal, Diduga Dirudapaksa Pria Misterius
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Terkesan itu pernyataan yang panik dan takut dengan kekuatan Islam, terutama kekuatan umat Islam 212 di tahun 2017,” sambungnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Slamet mengaku heran, ketika seseorang menggunakan politik agama Islam, selalu dipersoalkan. Namun, ketika menggunakan politik agama selain Islam, tidak dipermasalahkan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Lebih lucu lagi, ada fenomena orang politik ketika masuk tahun politik berlomba-lomba memakai identitas agama.

Berita Lainnya:
Selain 3 Hakim, Kejagung Juga Tetapkan Pengacara Ronald Tannur Jadi Tersangka Suap

“Yang nggak pernah pakai jilbab dan kopiah, balihonya di mana-mana pakai jilbab dan kopiah putih, foto dan video umroh haji jadi gacoan, non muslim pakai sorban dan lain-lain, apa itu bukan politik identitas?” terangnya.

Bahkan, kata Slamet, para pahlawan nasional juga sudah menggunakan identitas agama Islam untuk berjuang. Setidaknya hal itu yang dilakukan Bung Tomo dengan memekikan semangat takbir ke masyarakat.

“Ngono yoo ngono, tapi ojo ngono. Ingat Bung Tomo menggerakkan Arek-arek Surabaya dengan identitas agama Islam yaitu Takbir Allohu Akbar,” pungkas Slamet. 


Reaksi & Komentar

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُم بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ البقرة [102] Listen
And they followed [instead] what the devils had recited during the reign of Solomon. It was not Solomon who disbelieved, but the devils disbelieved, teaching people magic and that which was revealed to the two angels at Babylon, Harut and Marut. But the two angels do not teach anyone unless they say, "We are a trial, so do not disbelieve [by practicing magic]." And [yet] they learn from them that by which they cause separation between a man and his wife. But they do not harm anyone through it except by permission of Allah. And the people learn what harms them and does not benefit them. But the Children of Israel certainly knew that whoever purchased the magic would not have in the Hereafter any share. And wretched is that for which they sold themselves, if they only knew. Al-Baqarah ( The Cow ) [102] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi