Sabtu, 16/11/2024 - 16:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pak Luhut, Sudahlah Jangan Buat Dikotomi Antara Jawa dan Non-Jawa untuk Cari Pemimpin

Padahal, bisa saja BJ Habibie kala itu menggunakan aparat dan PNS untuk berbuat curang guna melanggengkan kekuasaannya. Tapi, hal itu tak dilakukannya.

Setelah era BJ Habibie, tidak lagi pernah terjadi Pemilu secara jujur dan adil seperti yang terjadi di Pemilu 1955 dan Pemilu 1999, karena penguasa menggunakan aparat, PNS/ASN, dan politik uang untuk memenangi Pemilu.

Ironisnya, saat ini justru lingkaran penguasa atau jangan-jangan penguasanya sendirinya menginginkan adanya perpanjangan massa jabatan Presiden yang secara jelas melanggar konstitusi.

Dalam konteks demokrasi, penegakan hukum, perbaikan ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, dan sebagainya tak ada legacy yang bisa dibanggakan rezim ini.

Come on Pak Luhut, berpikirlah jernih dalam melihat figur pemimpin yang baik bagi Indonesia. Jangan Anda berasumsi masyarakat Indonesia primordial dalam memilih presiden. 

*(Penulis adalah Direktur Eksekutif Indo Parameter)

1 2

Reaksi & Komentar

قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا هِيَ إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّا إِن شَاءَ اللَّهُ لَمُهْتَدُونَ البقرة [70] Listen
They said, "Call upon your Lord to make clear to us what it is. Indeed, [all] cows look alike to us. And indeed we, if Allah wills, will be guided." Al-Baqarah ( The Cow ) [70] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi