Jumat, 15/11/2024 - 15:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pakar Hukum: Budi Arie Berpotensi Jadi Tersangka Kasus Judi Online

BANDA ACEH – Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Fajar, menyatakan kemungkinan pemeriksaan Budi Arie Setiadi buntut dari kasus judi online di lingkungan Kementrian Komunikasi dan Digital (Komdigi).“Eks menterinya harus diperiksa, mengapa tidak tahu para bandar justru dilindungi di kementeriannya,” kata Abdul Fickar Hajar, dikutip dari media Akurat.co pada Rabu (6/11/2024).

“Jika menyebut nama-nama atasannya, maka atasannya pun harus diperiksa, bahkan jika cukup bukti, juga ditetapkan sebagai tersangka,” dia tambahkan.

Selain itu, dia juga mengatakan keterlibatan Budi Arie Setiadi sangat tergantung pada hasil hasil pemeriksaan dari para tersangka.

Di lain sisi, Budi Arie mengungkapkan jika dirinya fokus pada pekerjaan atas jabatannya di kementerian Koperasi saat ini.

“Pertama, saya fokus urus koperasi dan rakyat,” Kata Budi Arie Setiadiusai rapat dengan Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Selanjutnya, eks Menkominfo tersebut menegaskan bahwa dirinya mendukung penuh proses penegakan hukum untuk pemberantasan judi online di Indonesia.

“Kedua, kita mendukung penegakan hukum. Tiga, kita mendukung pemberantasan judi online di seluruh kunu Indonesia. Jangan kasih kendor. Terima kasih,” tegasnya.

Budi Arie Jadi Saksi

Sebelumnya, polisi telah membuka peluang untuk mantan Menkominfo Budi Arie menjadi saksi dalam kasus judi online yang menetapkan 15 tersangka, yang sebagian besar merupakan pegawai Komdigi.

Namun, Polisi harus menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut hingga selesai dari para tersangka yang saat ini sudah ditetapkan.

“Nanti akan kita dalami ya. Nanti akan kita sampaikan ketika proses penyelidikan dari para tersangka membuahkan hasil,” jelas Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya, saat diwawancarai pada Selasa (5/11/2024).


Reaksi & Komentar

الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلَّا أَن يَخَافَا أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ البقرة [229] Listen
Divorce is twice. Then, either keep [her] in an acceptable manner or release [her] with good treatment. And it is not lawful for you to take anything of what you have given them unless both fear that they will not be able to keep [within] the limits of Allah. But if you fear that they will not keep [within] the limits of Allah, then there is no blame upon either of them concerning that by which she ransoms herself. These are the limits of Allah, so do not transgress them. And whoever transgresses the limits of Allah - it is those who are the wrongdoers. Al-Baqarah ( The Cow ) [229] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi