Selasa, 19/11/2024 - 00:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Pakar Mikro Ekspresi Bongkar Kelakuan Om Albert Menggoda YouTuber Korea: Data Sudah Kebanyakan

BANDA ACEH – Sebuah potongan video seorang pria bernama Asri Damuna alias ‘Om Albert’ yang mencoba mendekati wanita asal Korea viral lantaran disebut sebagai om-om penggoda.Asri Damuna atau ‘Om Albert’ menjadi viral lantaran sosoknya merupakan seorang Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sangia Nibandera Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Aksi yang dilakukan oleh Asri dapat dilihat melalui YouTube milik seorang YouTuber Korea Selatan bernama Jiah yang sedang berlibur di Manado, Sulawesi Utara.

Asri Damuna yang mengaku bernama Albert ini terlihat mengobrol dengan Jiah hingga mengajak untuk main ke hotel tempatnya menginap.

Melihat aksinya, publik pun melontarkan banyak kecaman kepada ‘Om Albert’ karena dianggap memalukan Indonesia.

Namun, Asri pun mengaku tak ada niat menggoda dan hanya beramah tamah saat dimintai keterangan oleh tim tvOne.

Pada program acara Apa Kabar Indonesia Siang, tvOne (11/5/2024), Pakar Mikro Ekspresi, Kirdi Putra mengungkapkan bila seseorang dapat dikategorikan menggoda lawan jenis maka dibutuhkan sebuah data dari beberapa faktor.

“Apakah (Om Albert) ini menggoda atau tidak perlu dilihat dari pola yang dia tunjukkan. Polanya dari pola kalimat, bahasa tubuh termasuk ekspresi wajah,” ungkap Kirdi Putra pada program acara Apa Kabar Indonesia Siang pada Sabtu (11/5/2024).

“Kalau diperhatikan gesture komunikasi besarnya, ketika diklarifikasi buat saya terlalu banyak hal-hal yang tidak nyambung,” lanjutnya.

Kirdi Putra mengambil contoh kelakuan Om Albert yang dinilai meminta gabung dan mengajak YouTuber asal Korea Selatan ini. 

Berdasar klarifikasi Om Albert, menurut Kirdi Putra pernyataan pelaku terlihat berbohong atau tidak tepat dalam menjawab.

Kemudian, Om Albert dalam klarifikasinya menyebutkan bahwa ia mempersilahkan dengan ramah tamah.

“Kata-kata misalnya saya mengatakan pada seseorang, saya sama laki-laki deh ‘Boleh mampir ke hotel aku’, itu artinya saya membuka kesempatan (mempersilahkan),” ujar Kirdi.

“Tapi, kata-katanya nggak gitu, ‘mampir ke hotel aku, boleh?’ itu ajakan bukan persilahkan. Ya terserah si bapak mau ngomong apa, tapi itu ajakan bukan lagi persilahkan,” sambungnya.

Kemudian, terlihat gerakan dari tangan Om Albert menepu-nepuk wilayah personal dengan mengatakan ‘Saya orang baik’ hingga ingin menyuapi makanan. 

Hal ini menjadi kelanjutan dari data yang menunjukkan perbuatan seorang laki-laki yang mencoba melakukan manuver pada seorang perempuan. 

“Kalau misalnya tadi dibilang mesum, flirting, segala macam kita perlu data. Data yang ditunjukkan oleh Pak Albert itu sendiri saja sudah kebanyakan sebetulnya untuk kita bisa menyimpulkan ini seorang laki-laki yang mencoba melakukan manuver pada seorang perempuan,” jelasnya.

Dalam klarifikasinya, pria bernama asli Asri Damuna ini mengatakan nama Albert merupakan nama panggilan dirinya, bahkan ketika di kantor.

“Iya, karena nama saya, nama-nama panggilan atau nama gaul begitu. Dikantor saja sering teman-teman saya panggil albert,” kata Asri Damuna.

Namun, Kirdi Putra mengatakan bila seseorang menyembunyikan sesuatu, bibir dan daerah tenggorokan dapat menjadi kering.

“Bibir dan daerah tenggorokan itu kering saat seseorang menyimpan sesuatu yang bukan aslinya atau ada yang belum dibuka semua,” tutur Kirdi Putra.

“Jadi ketika menutup mulut, sama juga salah satu gestur untuk bilang seolah-olah kayak ‘Sssttt…’ ke diri sendiri,” terusnya.

Menurut Kirdi, ketika seseorang menyembunyikan sesuatu memiliki sebuah motivasi dasar lain yang lebih dalam, seperti menjaga citra atau menghindari sebuah konsekuensi yang lebih berat.

“Apakah itu konsekuensi yang hubungannya dengan pekerjaan, konsekuensi hubungannya dengan pasangan, konsekuensi hubungan dengan masyarakat,” Jelas Kirdi.

“Sebetulnya buat saya tiga-tiganya. Kalau dia memang mau kenalan, nggak perlu ngajak ke hotel, nggak usah bilang ikut. Kurang jelas apa bahwa itu sebuah manuver untuk mendekati,” lanjutnya.

Dalam konteks ini menjadi sebuah cara seseorang untuk mendekatkan diri dengan lawan jenis dengan berbagi sesuatu yang personal, seperti berbagi brenebon.

1 2

Reaksi & Komentar

وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ البقرة [125] Listen
And [mention] when We made the House a place of return for the people and [a place of] security. And take, [O believers], from the standing place of Abraham a place of prayer. And We charged Abraham and Ishmael, [saying], "Purify My House for those who perform Tawaf and those who are staying [there] for worship and those who bow and prostrate [in prayer]." Al-Baqarah ( The Cow ) [125] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi