Pandji Pragiwaksono Duga Ada yang Khawatir Tom Lembong Kuliti Pemerintahan Sebelumnya: Strategi Meracuni Sumur

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Komedian Pandji Pragiwaksono menyebut penangkapan Tom Lembong sebagai sebuah strategi meracuni sumur.Diketahui sebelumnya Tom Lembong ditangkap Kejaksaan Agung (Kejagung) karena diduga terlibat dalam kasus korupsi izin impor gula yang membuat negara rugi Rp400 miliar.

Namun, penangkapan tersebut dinilai janggal karena publik menilai Tom Lembong memberikan izin yang sudah sesuai hukum yang berlaku.

ADVERTISEMENTS

Ditambah, publik juga merasa jika Tom Lembong bisa ditangkap karena hal tersebut, maka Menteri Perdagangan di era lainnya juga harus diperiksa dengan kasus yang sama.

ADVERTISEMENTS

Hal inilah yang membuat Pandji menduga adanya motif tertentu dalam penangkapan sang mantan Menteri Perdagangan.

ADVERTISEMENTS

“Yang selama ini berseberangan dengan Tom Lembong akan menggunakan kasus ini untuk agenda mereka,” jelas Pandji dalam akun Youtube pribadinya dengan nama yang sama.

ADVERTISEMENTS

Dirinya bahkan menjelaskan jika strategi ini bisa disebut sebagai strategi meracuni sumur.

ADVERTISEMENTS

Strategi meracuni sumur ini merupakan sebuah strategi di mana sosok tersebut akan dirusak reputasinya.

ADVERTISEMENTS

Nantinya jika reputasi sosok tersebut rusak, maka apapun yang keluar darinya tidak akan dipercaya.

“Sebuah strategi untuk merusak atau mendiskreditkan reputasi seseorang, supaya apapun yang keluar dari orang itu nggak dipercaya. Jadi orang berhenti untuk mencari dari sumber tersebut karena dipercaya itu udah beracun,” tandasnya.

Akibatnya, Tom Lembong menjadi sulit untuk membuka borok dari pemerintahan sebelumnya.

Diduga memang ada yang khawatir dengan apa yang akan diungkapkan Tom.

“Nah, ini konon ya, ada yang pengen melakukan strategi tersebut kepada Tom Lembong karena khawatir akan apa yang Tom Lembong bisa katakan terkait pemerintahan sebelumnya,” pungkasnya.***

Exit mobile version