BANDA ACEH – Ramai diperbincangkan sejak acara bincang di kanal YouTube Total Politik diunggah pada 5 Juni, mengundang komedian sekaligus aktivis Pandji Pragiwaksono sebagai bintang tamu.
Total Politik mengunggah vidio dengan dua pembawa acara yaitu, Arie Putra dan Budi Adiputro. Dengan judul “Pandji Pragiwaksono Kaget Sama Jurus Andalan Prabowo“, vidio ini viral di jagat maya.
Pasalnya, beredar potongan-potongan dari vidio yang berdurasi satu jam tersebut menunjukkan Pandji mengeluarkan atensi negatif atas jawaban salah satu pembawa acara.
Arie Putra, yang menjadi lawan bicara Pandji, dikecam perihal pendapatnya mengenai dinasti politik yang kini sedang memanas di jagat maya.
“Eh, politik dinasti, itu kan hak warga negara, bang. Mau lu dinasti, mau nggak, ya,” ucap Arie Putra dalam vidio tersebut.
Pandji menanggapi kalimat itu dengan pertanyaan beruntut, “you saying this? You saying this? Arie Putra saying this?”
Yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia, “kamu bilang ini? Kamu bilang ini? Arie Putra berkata begini?”
Jawaban Pandji atas pendapat Arie pun menyebar cepat. Pandji kembali mencecar dengan kalimat pertanyaan, “gue ganti bahasnya, jadi menurut lu? Gue ga nanya pendapat MK (Mahkamah Konstitusi), gue nanya pendapat elu”.
Jawaban dari Arie Putra pun trending, “gue Asian Value gue”. Netizen beranggapan apa yang menjadi opini Arie sangat tidak masuk akal.
Salah satu komika dan director, Ernest Prakasa pun mengomentari vidio tersebut dalam akun X nya selang beberapa jam vidio itu diunggah oleh kanal YouTube Total Politik.
“Total Politik dimulai dengan gemilang, lalu sekarang jadi begini. Thanks @pandji.”
Ernest juga mengunggah ulang unggahan salah satu netizen X, “Ngeliat podcast Total Politik langsung patah arang ama masa depan Indo. Gua pikir ini masalah generasi. Ketika generasi berikutnya naik, mereka akan jd antitesis rezim sebelumnya. Lah ini masih muda udah sesat dan korup cara pikirnya. No hope for Indonesia.” @edykhemod pada 6 Juni, yang dikomentari Ernest dengan cuitan, “bikin channel yutub butuh biaya bang.” ****
