Jumat, 15/11/2024 - 13:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Panglima Jilah Dayak Datangi Hercules di Jakarta, Ada Apa?

BANDA ACEH – Panglima Jilah dari suku Dayak, mendatangi mantan penguasa Tanah Abang, Rosario de Marshall, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hercules. Lantas ada apa di balik pertemuan kedua tokoh berpengaruh ini? Sebagaimana diketahui, Hercules sang mantan preman legendaris Jakarta ini telah lama pensiun dari lembah hitam yang membesarkan namanya.

Ia kini fokus sebagai seorang pengusaha sekaligus pendiri ormas GRIB Jaya. Informasi yang beredar, anggotanya tersebar hampir di sejumlah daerah.

Sedangkan Panglima Jilah sendiri adalah tokoh adat suku Dayak yang juga cukup disegani. 

Ia dikenal sebagai pemimpin Pasukan Merah Dayak dengan sederet kemampuan magis.   

Nah belum lama ini, Panglima Jilah mendatangi Hercules di Jakarta. Lantas apa tujuannya? 

Dikutip dari tayangan YouTube GRIB JAYA DPD DKI JAKARTA, pertemuan dua tokoh berpengaruh ini dilakukan untuk menjalin tali silaturahmi. 

Mereka berjumpa di salah satu hotel di kawasan Setiabudi untuk menikmati hidangan buka puasa bersama. 

“Assalamualaikum kami buka puasa dengan Panglima Jilah, saudara saya mungkin semua masyarakat Indonesia sudah enggak kaget lagi. Nah hari ini Panglima Jilah bersama saya,” kata Hercules.

“Tadi siang beliau ketemu Bapak Presiden di istana, lalu silaturahmi dengan Pak Prabowo dari situ langsung menuju ke Setiabudi bersama dengan saya buka puasa bersama dengan para tokoh-tokoh, ya bersama-sama silaturahmi,” sambungnya. 

Menanggapi hal itu, Panglima Jilah mengaku bersyukur dengan jamuan yang digelar Hercules.

“Saya berterima kasih sama sahabat saya, abang saya, salah satu tokoh. Terima kasih atas kunjungannya ini, jamuannya ini,” ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Panglima Jilah juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga kedamaian di Indonesia. 

“Mari kita menjaga perdamaian di Indonesia yang tercinta ini. Mari kita jaga keutuhan Negara Republik Indonesia ini agar Indonesia lebih maju, hilangkan rasa ketidakpercayaan kepada pemerintah,” tuturnya.

“Juga jaga adat budaya tradisi kita, manusia tanpa adat tanpa budaya bagai pohon tanpa akar,” sambungnya. 


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi