Jumat, 15/11/2024 - 09:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Panglima TNI: Membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dengan Soft Approach Salah Satu Visi Misi Saya

BANDA ACEH – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyampaikan bahwa pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens adalah salah satu visi dan misinya. Sejak awal, dia menekankan bahwa Philip harus dibebaskan dengan mengedepankan pendekatan soft approach. Tujuannya untuk menjamin keamanan dan keselamatan serta mencegah jatuhnya korban jiwa.Agus menyampaikan hal itu di sela-sela acara yang berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Minggu (22/9). ”Visi misi saya kan salah satunya untuk membebaskan sandera dengan soft approach ya, kita sudah lama sekali untuk negosiasi, kemudian melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk TNI dengan Polri,” terang dia.

Tidak hanya itu, upaya membebaskan Philip dari tangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) juga dilakukan dengan mengandalkan para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan semua unsur. ”Alhamdulillah kemarin pagi (21 September 2024 Kapten Philip) bisa diserahkan ke kita,” kata mantan panglima Kodam III/Siliwangi tersebut. 

Bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto, Philip sudah diserahkan kepada perwakilan Pemerintah Selandia Baru di Jakarta.  ”Tadi malam saya dengan kapolri, dengan menkopolhukam, atas nama pemerintah sudah menyerahkan kepada Pemerintah New Zealand, diterima oleh duta besar New Zealand di Indonesia,” terang Agus. 

OPM kelompok Egianus Kogoya menyandera Philip sejak 7 Februari 2023. Saat itu, Philip diserang oleh Egianus dan anak buahnya setelah mendaratkan pesawat jenis Pilatus Porter dengan register PK-BVY. Pesawat itu dibakar oleh OPM. Sementara Philip langsung disandera. Berbagai upaya dilakukan untuk membebaskan Philip. Namun tidak kunjung berhasil. Pada Sabtu (21/9) Philip akhirnya bebas dari tangan OPM.


Reaksi & Komentar

وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَن يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِن كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَٰلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ البقرة [228] Listen
Divorced women remain in waiting for three periods, and it is not lawful for them to conceal what Allah has created in their wombs if they believe in Allah and the Last Day. And their husbands have more right to take them back in this [period] if they want reconciliation. And due to the wives is similar to what is expected of them, according to what is reasonable. But the men have a degree over them [in responsibility and authority]. And Allah is Exalted in Might and Wise. Al-Baqarah ( The Cow ) [228] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi