Jumat, 15/11/2024 - 08:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Paradoks Keberlimpahan, Politik Luar Negeri Indonesia

image_pdfimage_print

OLEH: ANDI KURNIAWAN*

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

PERHATIAN dunia menyoroti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang dihadiri oleh para pemimpin negara besar dan berpengaruh. Kebanggaan, Indonesia menjadi tuan rumah peristiwa penting ini, meski belum dapat sepenuhnya menjanjikan keadaan dunia yang lebih baik, dan pembangunan yang berkelanjutan di negara-negara berkembang.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Perubahan iklim secara perlahan berkembang menjadi ancaman serius terhadap keberlangsungan perekonomian banyak negara berkembang yang masih mengandalkan hasil komoditas sumber daya alam.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Banjir besar di Pakistan yang menenggelamkan sepertiga wilayah daratannya pada bulan September 2022 telah menyebabkan korban 1.700 jiwa dan total kerugian ekonomi mencapai 30-40 miliar dolar AS. Negara-negara Afrika Timur lainnya menghadapi kekeringan terburuk dalam 40 tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Berdasarkan data World Meteorological Organization (WMO), terdapat sekitar 16 juta jiwa penduduk Ethiopia, Kenya, dan Somalia yang membutuhkan segera bantuan makanan akibat semakin terbatasnya sumber air dan makanan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Di Indonesia, cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi mengancam keselamatan para nelayan dan membuat kegiatan penangkapan ikan cenderung kurang produktif, ditambah dengan pemanasan laut yang berpengaruh terhadap ketersediaan ikan. Bahkan, sebagian beralih menjadi pemulung sampah plastik laut agar dapat bertahan hidup sekaligus membersihkan sampah di muara sungai.

Berita Lainnya:
Ternyata Ini Penyebab Nicke Widyawati Dicopot Sebagai Dirut Pertamina, Padahal Baru Rapat Sama Prabowo di Istana

Demikian pula pada sektor pertanian, perubahan iklim menyebabkan curah hujan ekstrim yang merendam ratusan hektare lahan pertanian di berbagai daerah, padahal, sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan merupakan sumber lapangan pekerjaan terbesar penduduk Indonesia

Ketimpangan terjadi apabila melihat perbandingan antara relatif kecilnya emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dengan konsekuensi lingkungan yang mereka hadapi, sedangkan negara-negara penghasil terbesar GRK relatif menghindar dari tanggung jawab ini.

Dalam Konferensi Para Pihak ke-27 (COP) United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang diselenggarakan berdekatan dengan momentum KTT G20 di Sharm El-Sheikh, Mesir, Amerika Serikat dan Uni Eropa menunjukkan keberatannya untuk menerima proposal pembentukan dana kerugian dan kerusakan yang diinisiasi oleh negara-negara berkembang, dan menuntut agar China ikut membayar.

Utang dan Berkah Sumber Daya Alam

Kekayaan sumber daya alam Indonesia merupakan suatu anugerah dan berkah ekonomi. Indonesia merupakan negara pengekspor batu bara terbesar dunia dengan volume ekspor lebih dari 400 juta ton pada 2020, disusul Australia yang berada di peringkat kedua (iea.org). Tidak hanya batu bara, ekspor minyak sawit Indonesia mendominasi pasar ekspor dunia dengan volume ekspor lebih dari 28 juta ton pada tahun 2021 (statista.com), jauh melampui ekspor CPO Malaysia yang mencapai sekitar 16 juta ton.

Berita Lainnya:
Luhut Dilantik Prabowo sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional

Paradoks keberlimpahan, dengan kekayaan sumber daya alam luar biasa ini, kita masih menghadapi masalah ekonomi yang krusial, seperti beban utang luar negeri yang mencapai Rp. 6.148 trilliun (Bank Indonesia, Agustus 2022), jumlah penduduk miskin sebanyak 26,1 juta orang (BPS, Maret 2022), dan jumlah pengangguran yang cukup signifikan yaitu 8,4 juta orang (BPS, Februari 2022). Apa yang salah dengan manajemen dan kebijakan ekonomi kita?

Kekuatan Negara Berkembang

Meski belum terdapat penjelasan lebih lanjut terkait proposal pembentukan dana kerugian dan kerusakan dalam COP ke-27, kompensasi ini harus diperjuangkan Indonesia, dan negara-negara berkembang lainnya, karena konsekuensi perubahan iklim dapat terus berimplikasi negatif terhadap kekuatan ekonomi Indonesia, termasuk diantaranya adalah sektor industri berbasis sumber daya alam yang menjadi sumber pekerjaan utama masyarakat kita.

Sebagai negara dengan SDA yang berlimpah, Indonesia memiliki pengaruh besar khususnya diantara negara-negara berkembang. Dengan memperkuat kekuatan dan soliditas G-77, sebagai organisasi negara-negara berkembang, tidak menutup kemungkinan kita dapat menekan negara-negara penghasil GRK utama untuk menyediakan pendanaan lebih besar dalam rangka menyelesaikan masalah pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang, seperti utang luar negeri, pembangunan sumber daya manusia, dan pengembangan green energy and technology.

1 2

Reaksi & Komentar

فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنتُم بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوا ۖ وَّإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ ۖ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ البقرة [137] Listen
So if they believe in the same as you believe in, then they have been [rightly] guided; but if they turn away, they are only in dissension, and Allah will be sufficient for you against them. And He is the Hearing, the Knowing. Al-Baqarah ( The Cow ) [137] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi