Sabtu, 16/11/2024 - 23:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pasukan Berani Mati Tak Akan Bisa Selamatkan Jokowi dan Keluarga dari Proses Hukum

BANDA ACEH -Pasukan berani mati tidak akan bisa menyelamatkan Jokowi dan keluarga dari proses hukum. Kesaktian Jokowi sudah hilang sementara tuntutan agar dilakukan pemeriksaan makin tak terbendung.

“Saya kira sekarang, sejak jadi bebek lumpuh, ia (Jokowi) kehilangan kesaktiannya. Kekuatan rakyat yang meminta supaya Mulyono atau Jokowi sekeluarga segera diperiksa oleh penegak hukum sudah semakin meluas,” kata Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais dikutip dari YouTube Amien Rais Official, Jumat (13/9).

Amien menyampaikan itu mengomentari rencana apel akbar pasukan berani mati Jokowi di Jakarta pekan depan 22 September 2024. Pimpinan pasukan berani mati Sukodigdo Wardoyo mengklaim apel akan diikuti 20 ribu pasukan yang berkomitmen menjaga Jokowi dan keluarga dari anasir jahat.

“Pasti ada sponsor yang menanggung biaya berjumlah miliaran itu sehingga dalam suasana sepert ini, Mulyono selalu bisa meminta para cukong untuk merogoh kocek mereka,” kata Amien Rais.

Amien melihat Jokowi sadar bangunan Politik yang sudah dia upayakan dengan cara licik, busuk, serta penuh kebohongan dan keculasan ambruk. Sehingga berkeyakinan Jokowi sudah pasti lengser di tanggal 20 Oktober tahun ini.

“Mudah-mudahan saya keliru tetapi saya khawatir seperti saya sampaikan beberapa hari lalu, ini manusia Mulyono karena kalap, bisa mengambil aksi yang cukup berbahaya yang saya istilahkan sebagai politik bumi hangus,” tukas Amien yang juga tokoh Refromas.


Reaksi & Komentar

فَمَن بَدَّلَهُ بَعْدَمَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى الَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ البقرة [181] Listen
Then whoever alters the bequest after he has heard it - the sin is only upon those who have altered it. Indeed, Allah is Hearing and Knowing. Al-Baqarah ( The Cow ) [181] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi