PDIP Sebut Harvey Malaiholo Diduga Dijebak Nonton B*kep di DPR, 'Pembunuhan Karakter' Katanya

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto menduga anggotanya di Komisi IX DPR Harvey Malaiholo diduga dijebak orang menonton video porno lalu difoto atau divideokan.

Fraksi PDIP sudah mengklarifikasi anggotanya di Komisi IX DPR yang viral karena nonton porno saat rapat di DPR itu.

ADVERTISEMENTS

Politisi PDIP ini menyebut Harvey Malaiholo sudah memberi klarifikasi ke fraksi.

ADVERTISEMENTS

Harvey sampai menangis memberikan klarifikasi.

ADVERTISEMENTS

“Yang kayak gini kita cukup peka. Kan kasihan dia yang bersangkutan sampai nangis. Sampai nangis. ‘Saya nggak pernah selama ini kok ada yang foto,” kata Bambang Pacul kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2022).

ADVERTISEMENTS

Bambang Pacul mengungkap ada dugaan penjebakan terkait hal ini.

ADVERTISEMENTS

Bambang Pacul atau Bambang Wuryanto menyebut ini pembunuhan karakter.

ADVERTISEMENTS

“Jadi, kawan-kawan wartawan, bukan aku kemudian ini, tapi mungkin kawan wartawan ada yang bekerja sama dengan seseorang membunuh karakter. Character assassination,” katanya.

“Saya kan juga dibegituin. Siapa pun anggota bisa dibegituin. Karena kami adalah high profile, pejabat tinggi negara. High profile,” ujarnya.

Lebih lanjut Bambang menyebut Fraksi PDIP juga tidak memberikan sanksi kepada Harvey Malaiholo. Sebab, menurutnya, Harvey sudah memberikan klarifikasi.

“Sanksi itu opo? Ini proses opo? Kalau yang diceritakan tadi seperti yang bersangkutan kayak begitu, kamu tega beri sanksi? Yang bener saja,” katanya.

“Kita ini high profile, pejabat tinggi negara. Hati-hatilah kepada seluruh teman-teman, hati-hati. Begitu kita kena sedikit kayak gini-gini aja, luar biasa,” tuturnya.

Bambang mengatakan agar Harvey Malaiholo tetap legawa terkait peristiwa viral itu.

Fraksi PDIP, katanya, tidak menyarankan untuk membuat laporan ke polisi.

“No… no… melaporkan ke polisi? Nggak usahlah. Sesama anak bangsa, ini bagaimana memperbaiki peradaban,” jelasnya.

“Dikau sebagai sesama profesi apa pun, mari kita perbaiki peradaban anak bangsa. Karena sesungguhnya etika di atas hukum,” ujarnya kepada wartawan di Senayan.

Exit mobile version