BANDA ACEH – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya menutup pintu untuk mengusung Bobby Nasution dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumatera Utara.
Menurut Hasto, penolakan terhadap menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu adalah usulan dari bawah.
“Sudah ada pendaftaran-pendaftaran di daerah-daerah Sumatra Utara kemarin sudah melaporkan semua boleh mendaftar kecuali Mas Bobby, itu usulan dari bawah,” kata Hasto di depan kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta pada Jumat (12/4/2024) malam.
Hasto menjelaskan, selama proses pendaftaran berlangsung, pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwarnai dugaan kecurangan menjadi perhatian.
“Selama proses pendaftaran ini berlangsung, hal-hal yang menjadi kritik terbesar atas pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwarnai abuse of power, penggunaan aparatur negara sumber-sumber negara, itu harus diatasi dulu. Kalau tidak, tidak ada gunanya Pemilu,” ujarnya.
Hasto sebelumnya menegaskan PDIP tidak akan kembali mengusung Bobby di Pilkada Sumatera Utara pada November 2024.
Hasto menyebut, Bobby sudah tidak memiliki garis Politik yang sama dengan PDIP.
“Ya tentu saja (tidak usung Bobby). Karena garis politiknya sudah berbeda,” kata Hasto di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (7/4/2024).
Ketika itu, dia mengungkapkan tiga nama berpeluang maju dalam Pilkada Sumatera Utara akan diusung PDIP.
Ketiga nama itu di antaranya Edy Rahmayadi (Gubernur Sumut periode 2018-2023), Rahmansyah Sibarani, dan Nikson Nababan.
Terkhusus nama yang terakhir, Nikson Nababan resmi melamar menjadi calon Gubernur Sumut dari PDIP.
Nikson yang juga kader PDIP menyampaikan berkas pencalonannya pada Sabtu (6/4/2024).
Terkait dinamika tersebut, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, PDIP sudah melakukan pemetaan dalam menjaring sosok-sosok potensial maju dalam Pilkada di berbagai wilayah, termasuk untuk di Sumut.
“Kami sudah melakukan pemetaan politik. Kami melihat karakter dari masyarakat Sumatera Utara yg sangat kritis,” ucapnya