Sabtu, 16/11/2024 - 13:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

PDIP Upayakan Usung Anies dan Cari Koalisi di Jakarta, Pengamat: PKB Masih Setengah Hati dengan KIM

BANDA ACEH – Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah mengatakan, PDI-P masih mungkin mendapatkan rekan koalisi untuk mengusung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.Secara spesifik, Dedi menyebut partai Politik yang masih berpeluang berkoalisi dengan PDI-P adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meski kini partai tersebut berkoalisi dengan 11 partai lainnya di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mengusung Ridwan Kamil dan Suswono sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

“Sebenarnya, selama belum didaftarkan ke KPU, masih mungkin bagi parpol mengubah pilihannya, PKB bisa saja masih setengah hati (dengan KIM),” kata Dedi kepada Kompas.com, Senin (19/8/2024).

Dedi menuturkan, sejauh ini memang ada kesan bahwa PKB tersandera politik karena tengah berkonflik dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Namun, hal itu tak menutup kemungkinan bagi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk secara tiba-tiba berani membawa gerbong partainya memilih bersama PDI-P.

“Bukan tidak mungkin jika secara tiba-tiba Muhaimin miliki keberanian bersama PDI-P,” ujar dia. 

“Mengapa harapan lebih mungkin ke PKB, karena sejauh ini yang potensial berani melawan dominasi adalah PKB,” kata dia.

Akan tetapi, kata Dedi, keberanian Cak Imin bisa saja tak muncul apabila andil kekuasaan begitu kuat mengatur konflik PKB dan PBNU.

Kecil kemungkinan pula PKB dan PDI-P bersama apabila elite PKB tersandera “kasus hukum”.

Lepas dari itu, ia juga menilai PKB harus hati-hati terhadap pilihan politiknya jika bersama PDI-P.

Sebab, tak dipungkiri, menurut dia, PKB juga salah satu partai potensial yang bisa dibuat seperti Partai Golkar.

Adapun Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mundur dan dikaitkan dengan kasus hukum.

“Karena bukan tidak mungkin, PKB potensial di-“Golkar”-kan jika berupaya tidak mengikuti arus utama (penguasa),” ujar Dedi.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan bahwa partainya tengah berupaya untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur (bacagub) dalam Pilkada Jakarta 2024.

PDI-P juga berencana menempatkan kadernya sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping Anies.

Sosok yang akan diusung sebagai calon wakil gubernur adalah Hendrar Prihadi, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang juga mantan Wali Kota Semarang.

Menurut Said, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Anies terkait pencalonan ini.

“Sejak awal, Anies juga sudah bersedia. Begitu juga dengan kader PDI-P yang menjadi pendampingnya,” ujar Said ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.


Reaksi & Komentar

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِّن رَّأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِّن صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ البقرة [196] Listen
And complete the Hajj and 'umrah for Allah. But if you are prevented, then [offer] what can be obtained with ease of sacrificial animals. And do not shave your heads until the sacrificial animal has reached its place of slaughter. And whoever among you is ill or has an ailment of the head [making shaving necessary must offer] a ransom of fasting [three days] or charity or sacrifice. And when you are secure, then whoever performs 'umrah [during the Hajj months] followed by Hajj [offers] what can be obtained with ease of sacrificial animals. And whoever cannot find [or afford such an animal] - then a fast of three days during Hajj and of seven when you have returned [home]. Those are ten complete [days]. This is for those whose family is not in the area of al-Masjid al-Haram. And fear Allah and know that Allah is severe in penalty. Al-Baqarah ( The Cow ) [196] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi